Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Pemerintah Sebut Dukungan ke KPK Kekanak-kanakan

Apakah anda setuju dengan judul diatas? Menteri Koordinator Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menilai tindakan KPK yang mencari dukungan rakyat sangat kekanak-kanakan. Menurut Tedjo, dukungan terhadap KPK akan datang dari konstitusi.

"Jangan membakar massa, mengajak rakyat, ayo rakyat, tidak boleh seperti itu. Itu pernyataan sikap yang kekanak-kanakan. Berdiri sendiri, kuat dia, konstitusi yang akan mendukung, bukan dukungan rakyat yang tidak jelas itu," kata Tedjo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (24/1/2015). 

Tedjo bersama dengan Menkumham Yasona Laoly, Wakapolri Badrodin Haiti dan Jaksa Agung HM Prasetyo hari ini dipanggil Presiden Joko Widodo terkait kisruh KPK dan Polri.

Semalam, massa mendatangi gedung KPK untuk menyatakan dukungannya setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditahan Bareskrim atas kasus sengketa pemilihan kepala daerah di Kotawaringin Barat pada 2010 silam. 

Bambang disangka telah melakukan tindakan berupa menyuruh melakukan atau memberikan keterangan palsu pada persidangan di Mahkamah Konstitusi. Bambang dibebaskan pada Sabtu dini hari tadi.

Mengenai pergerakan dukungan massa terhadap KPK ini, Tedjo menyayangkan masih ada hal-hal seperti ini. Tedjo meminta KPK untuk tidak membuat pernyataan yang membuat panas telinga rakyat.

"Jangan membuat pernyataan yang membuat panas. Tapi pergerakan massa masih ada, saya agak menyayangkan. Itu mestinya tidak perlu terjadi. Pernyataan itu kalau tertutup, silakan. Jangan semua di depan media, seperti itu tidak baik, kekanak-kanakan," ujar Tedjo. 
(den/gen/Detik/IDM)

Ibu Sandera IS Desak Jepang Bayar Tebusan

Ibu salah seorang pria Jepang yang disandera Islamic State (IS) mendesak pemerintah Jepang agar membayar uang tebusan tuntutan untuk menyelamatkan nyawa putranya.

Junko Ishido, ibu Kenji Goto, meminta pemerintah agar membayar US$200 juta uang tebusan sebelum lewat batas waktu pembayaran Jumat (23/1)

IS merilis video Selasa yang mengatakan mereka akan membunuh kedua pria itu, Keni Goto dan Haruna Yukawa, kalau Jepang tidak memberi uang tebusan dalam waktu 72 jam, yang mengaitkan ancaman itu dengan apa yang mereka katakan dukungan Jepang pada usaha memerangi IS. Sebelumnya Jepang berjanji akan memberikan US$200 juta kepada negara-negara yang memerangi IS, akibat bantuan tersebut IS menawan 2 warganya. 

Menteri Luar Negeri Fumio Kishida mengatakan Jumat, Jepang sedang melakukan upaya sekuat tenaga untuk memperoleh pembebasan sandera, tetapi tidak akan tunduk terhadap IS.

Yoshihide Suga, Sekretaris Kabinet Jepang, mengatakan Jepang sedang melakukan semua upaya sedapat-dapatnya untuk memperoleh pembebasan kedua pria itu.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan sebelumnya pekan ini negaranya sedang berlomba dengan waktu untuk membebaskan kedua warga Jepang itu.

Perdana Menteri mengatakan Jepang tidak akan menyerah kepada IS dan telah menjanjikan $200 juta bantuan non-militer bagi negara-negara yang memerangi IS.

Jepang tidak termasuk di antara negara-negara yang turut langsung dalam koalisi yang memerangi IS di Suriah dan Irak. Namun terlibat dalam bantuan tak langsung, yakni membantu koalisi AS dalam menjalankan misi serangannya di wilayah IS. Serangan koalisi AS membuat marah IS dan rakyatnya, dimana serangan itu telah membunuh anak-anak tak berdosa. IS berjanji akan menyerang siapapun yang terlibat dalam pembunuhan anak-anak mereka. Jika jepang bisa membagi-bagi uang US$200 juta terhadap negara-negara yang memerangi IS, mengapa tidak bisa mengeluarkan jumlah yang sama untuk menyelamatkan warganya sendiri? Apakah jepang takut pada AS? (VOA/IDM) 

Pemberontak Ukraina: Tidak Ada Lagi Pembicaraan Damai!

Pemimpin separatis yang didukung Rusia di wilayah Donetsk, Ukraina timur, hari Jumat (23/1) mengatakan tidak akan ada lagi pembicaraan damai dengan Kyiv, dan menyatakan pasukannya telah melancarkan serangan baru terhadap militer Ukraina di bagian-bagian wilayah yang selama ini tidak dibawah kendali pemberontak.

Alexander Zakharchenko, kepala Republik Rakyat Donetsk yang dideklarasinya sendiri, mengatakan pasukannya akan menyerang tentara pemerintah “sampai kami mencapai batas-batas wilayah Donetsk.” Kantor berita Rusia RIA Novosti mengutip Zakharchenko yang menyatakan: “Jika saya melihat ancaman terhadap wilayah Donetsk dari siapa saja, saya juga akan membasmi ancaman itu di sana.”

Separatis yang didukung Rusia kini menguasai bagian-bagian wilayah Donetsk, serta bagian-bagian wilayah Luhansk, tetangganya. Pertempuran di kedua wilayah semakin sengit dalam beberapa hari ini, terutama di sekitar Bandara Donetsk.

Zakharchenko mengatakan pasukannya mampu menyerang "dalam tiga arah secara bersamaan" dan kini sedang bergerak di beberapa kota dalam wilayah Donetsk.

Dalam pertemuan dengan pejabat-pejabat senior di Moskow hari Jumat, Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan pemerintah Ukraina atas meningkatnya kekerasan terbaru di Ukraina timur, menuduhnya melancarkan serangan dengan menggunakan artileri dan pesawat yang menurutnya membunuh dan melukai puluhan orang, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua.

Doctors Without Borders hari Jumat mengatakan situasi warga sipil yang terjebak zona konflik di Ukraina timur kini "mengerikan." Tim medis amal internasional itu mengatakan dokter-dokter yang bekerja di rumahsakit dekat dengan garis depan "kesulitan mengobati orang yang luka dengan berkurangnya pasokan" dan bahwa pertempuran sengit menghambat timnya mencapai wilayah yang paling parah terimbas.

Badan HAM PBB hari Jumat mengatakan jumlah korban akibat konflik di Ukraina timur sudah melampaui 5.000 orang. (VOA/IDM)

Jokowi Dinilai Tidak Lebih Tegas dari Ketua RT

Presiden Joko Widodo dinilai tak memberikan solusi terkait perseteruan dua lembaga penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri, menyusul ditangkapnya Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jumat pagi (23/1).

Jokowi dalam konferensi persnya di Istana Bogor usai menggelar pertemuan dengan pimpinan KPK dan Polri, tak menyebut secara tegas tindakan yang harus diambil oleh kedua lembaga. Jokowi hanya meminta agar tak terjadi gesekan di antara KPK dan Polri.

“Peryataan Jokowi tidak lebih tegas dari seorang Ketua RT (Rukun Tetangga). Jokowi tidak berani berdiri paling depan dalam pemberantasan korupsi,” ujar anggota Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi sekaligus Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat.

Sikap Jokowi, kata Anis, mengecewakan masyarakat Indonesia. “Jika besok pagi Bambang Widjojanto belum dibebaskan, seluruh masyarakat indonesia akan bergerak menyelamatkan KPK,” ucapnya.

Pakar hukum pidana Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Muchtar menuturkan hal serupa. "Kita harus ingat Polri di bawah Presiden. Jadi kalau Polri dipakai sekelompok orang untuk melakukan kriminalisasi, maka Presiden harus turun tangan menyelesaikan kriminalisasi ini," ujar Direktur Eksekutif Pusat Studi Anti Korupsi UGM itu. 

Sebagai pucuk pemerintahan, kata Zainal, Jokowi harus mengambil langkah tegas terkait permasalahan yang terjadi. "Mumpung masih ada waktu, lakukanlah langkah untuk selamatkan pemberantasan korupsi dan Indonesia," ucapnya.

Hingga kini, massa kelompok pendukung KPK masih setia menunggu Bambang Widjojanto dikembalikan ke Kantor KPK. Mereka melakukan aksi musik dan orasi di depan lobi Gedung KPK. Suasana begitu ramai.

Bambang ditangkap Bareskrim Polri dan ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan menyuruh orang melakukan atau memberikan keterangan palsu di depan sidang Mahkamah Konstitusi.

Juni 2010, Bambang selaku kuasa hukum mengajukan gugatan sengketa Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat ke MK mewakili pasangan calon Ujang Iskandar-Bambang Purwanto. Pasangan tersebut dinyatakan kalah dari rivalnya, Sugianto Sabran dan Eko Suwarno oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kalimantan Tengah.

Gugatan dilayangkan dengan menghadirkan 68 saksi. Salah satunya tokoh masyarakat di Kotawaringin Barat, Ratna Mutiara. Dalam prosesnya, Ratna diduga memberikan keterangan palsu yang menyudutkan rival Ujang, Sugianto-Eko.

Sejumlah pihak mengaitkan penangkapan Bambang dengan penetapan calon kapolri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi rekening gendut oleh KPK, Selasa (13/1). Namun Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan penangkapan Bambang tidak terkait perselisihan antara lembaganya dan komisi antirasuah. 

Menurut Ronny, kasus dugaan pidana yang menjerat Bambang bukan balasan Kepolisian atas penetapan tersangka Inspektur Jenderal Budi Gunawan oleh KPK.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi meminta KPK dan Polri berpatokan pada proses hukum yang objektif dan sesuai Undang-Undang dalam mengusut perkara apapun. Jokowi menyatakan tak akan ikut campur dengan proses hukum di kedua lembaga. 
(agk/CNN/IDM)

Korea Utara Tolak Proposal Perundingan Korea Selatan

Para pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara menolak sebuah proposal bagi perundingan untuk mempertemukan kembali keluarga-keluarga yang terpisah karena Perang Korea, sampai Seoul membatalkan sanksi-sanksi yang dikenakan pada tahun 2010.

Kementerian Reunifikasi Korea Selatan merilis sebuah pernyataan dari Pyongyang, hari Jumat (23/1), dengan mengatakan, perundingan, pertukaran dan kontak dengan Korea Selatan tidak dapat dilakukan tanpa menyelesaikan isu-isu sanksi.

Korea Utara mengatakan Korea Selatan harus mencabut sanksi-sanksi tersebut jika berminat pada pada perundingan kemanusiaan. Sanksi-sanksi tadi dikenakan oleh Seoul dalam bulan Mei 2010 setelah sebuah kapal selam Korea Utara dituduh menenggelamkan sebuah kapal patroli Korea Selatan, menewaskan 46 pelaut.

Sanksi-sanksi tersebut menghentikan perniagaan, investasi, perjalanan dan program-program bantuan. Presiden Korea Selatan Park Geun-hye telah menganjurkan Presiden Korea Utara Kim Jong Un untuk bertemu tanpa persyaratan apa-apa. (VOA/IDM)

Drone Iran Ringsek Ditembak Tentara IS

Setelah beberapa waktu yang lalu Tentara Khilafah Islamiyyah (IS) berhasil menembak jatuh pesawat mata-mata milik Rezim Bashar Assad, di Anbar. Kini IS berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tanpa awak milik Iran di provinsi Kirkuk.

Sebuah pesawat dengan nomor seri A041-201 yang diidentifikasi sebagai pesawat mata-mata milik Iran kini hancur dan rusak parah. Media IS provinsi Kirkuk Rabu, (21/1) merilis foto dokumentasinya terkait dengan pesawat yang berhasil ditembak jatuh oleh IS di wilayah Kirkuk, berikut adalah liputanya:




Rusia: AS Berupaya Mendominasi Dunia

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam keras kritik Presiden Amerika Barack Obama terhadap tindakan Rusia di Ukraina. Dalam konferensi pers tahunan di Moskow Rabu (21/1), Lavrov menyangkal tuduhan-tuduhan adanya dukungan militer baru Rusia untuk kelompok separatis Ukraina dan menuduh Amerika berupaya mendominasi dunia. 

Lavrov mengatakan bahwa pernyataan Presiden Barack Obama pada pidato kenegaraan menunjukkan bahwa Amerika telah mengadopsi kebijakan konfrontasi dan tidak menilai tindakan-tindakannya sendiri.

Dalam pidato kenegaraan tahunan hari Selasa (20/1), Presiden Obama mengatakan dukungan Amerika kepada Ukraina merupakan sikap berprinsip menentang gangguan Rusia terhadap negara yang lebih kecil. Presiden Obama juga mengatakan sekutu-sekutu Amerika kini bersatu melawan agresi Rusia, sementara Rusia menghadapi isolasi diplomatik dan ekonomi yang carut marut.

Lavrov juga menuduh Amerika telah menekan sekutu-sekutu seperti Eropa dan Jepang untuk beramai-ramai melawan Rusia.

Lavrov mengatakan, pidato kenegaraan tahunan Presiden Obama hari Selasa menunjukkan satu falsafah utama Amerika yaitu “Amerika adalah negara nomor satu di dunia dan negara lain harus menghormati kenyataan itu”. Lavrov menambahkan hal ini ketinggalan jaman dan tidak mencerminkan realita saat ini. Hal itu – menurut Lavrov – menunjukkan Amerika ingin mendominasi dunia dan tidak semata-mata menjadi nomor satu di antara negara-negara maju. 

Lavrov menegaskan upaya Barat untuk mengisolasi Rusia telah gagal.

Negara-negara Barat mengenakan sanksi-sanksi ekonomi dan diplomasi terhadap Rusia setelah negara itu menganeksasi Semenanjung Krimea di Ukraina Timur bulan Maret 2014 lalu. Negara-negara Barat memperluas sanksi terhadap Rusia setelah menuduh negara itu mengirim senjata dan pasukan ke Ukraina Timur untuk mendukung kelompok separatis pro-Rusia sehingga tetap memiliki keunggulan atas pemerintah Ukraina yang condong ke Eropa. Pemerintah Rusia tetap menyangkal telah membantu pemberontak Ukraina secara militer.

Sanksi-sanksi itu telah membantu mendorong ekonomi Rusia menuju resesi sewaktu harga minyak dunia – yang menjadi ekspor utama Rusia – anjlok lebih dari separuh.

Lavrov juga menolak tuduhan Ukraina bahwa Rusia mengirim pasukan dan senjata baru pekan ini untuk mendukung kelompok separatis.

Lavrov mengatakan Rusia telah sering mendengar tuduhan terkait adanya arus pasukan dan senjata. Jika hal ini benar – tegasnya – tunjukkanlah buktinya. Tidak satu pihak pun dapat atau mau menunjukkan bukti kepada kami, kata Lavrov.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Rabu bergabung bersama menteri-menteri luar negeri dari Perancis, Jerman dan Ukraina di Berlin untuk membahas krisis tersebut dan kemungkinan penyelenggaraan pertemuan puncak di Kazakhstan pada akhir Januari ini.​ (VOA/IDM)

Warganya ditawan, Jepang Berpacu Melawan Waktu

PM Jepang Shinzo Abe mengatakan negaranya berpacu melawan waktu dalam usahanya membebaskan dua sandera warga Jepang yang ditawan oleh Islamic State (IS), yang menuntut uang tebusan 200 juta dolar. Jumlah yang sama dengan yang diberikan jepang terhadap negara-negara yang memerangi IS.

Abe mengatakan kepada wartawan hari Rabu (21/1) di Tokyo, ia telah menginstruksikan para pejabat Jepang untuk menggunakan semua jalur diplomatik yang mungkin untuk mengupayakan pembebasan Kenji Goto dan Haruna Yukawa.

IS merilis sebuah video yang mengatakan, mereka akan membunuh kedua orang tadi kecuali jika Jepang memberi uang tebusan dalam waktu 72 jam dan berhenti dalam mendukung penyerangan terhadap IS. 

PM itu mengatakan, Jepang tidak akan mengalah. Ia telah menjanjikan bantuan non-militer bagi negara-negara yang memerangi IS.

Sementara itu, PM Irak Haider al-Abadi mengklaim serangan udara pimpinan Amerika terhadap IS telah sangat efektif, namun pemerintahnya mengharapkan lebih banyak bantuan dari masyarakat internasional. Hal itu berbeda dengan kesaksian wartawan jerman yang meliput IS, mengatakan bahwa serangan udara sama sekali tidak efektif karena IS telah mampu menghindarinya.

Dalam sebuah wawancara Rabu di Baghdad dengan Associated Press, Abadi menegaskan  perlunya memerangi IS di darat dan mengatakan pelatihan yang diberikan para penasehat militer internasional terhadap pasukan Irak perlu lebih segera direalisasikan.

PM Irak juga mengatakan, negaranya kesulitan menemukan sumber dana untuk membeli senjata dan memerlukan bantuan untuk segera mendapatkannya.

Presiden AS Barack Obama telah menghapus kemungkinan mengirim pasukan darat ke Irak. Ia memberikan perintah serangan udara Agustus lalu yang menarget wilayah IS. (VOA/IDM)

Setelah Kuasai Istana, Syiah Houthi Tawan Presiden Yaman

Staf Kepresidenan Yaman menyatakan, Rabu (21/1/2015), pemberontak Syiah Houthi menjadikan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi sebagai tawanan setelah menduduki istana kepresidenan. PBB mengecam serangan itu dan tetap mengakui Hadi sebagai otoritas yang sah.

Mengutip staf kepresidenan Yaman, kantor berita Associated Press melaporkan, pemberontak Syiah Houthi menahan Presiden Hadi sebagai tawanan. ”Dia tidak bisa meninggalkan kediamannya,” kata staf kepresidenan itu.

Kelompok Houthi, yang beraliran Syiah (salah satu aliran sesat dalam Islam) dan bermitra dengan Negara Syiah Iran, mengambil alih pengamanan kediaman Presiden Hadi. Situasi di Sana’a terus memburuk menyusul pertempuran dua hari di ibu kota Yaman itu.

Pemberontak Syiah Houthi membantah tuduhan bahwa mereka menggulingkan kekuasaan Hadi. Namun, mereka hampir menguasai Sana’a setelah memenangi kontak senjata dan perang artileri, beberapa hari terakhir.

Selasa lalu, milisi Syiah Houthi mengalahkan pasukan pengamanan Presiden dalam kontak senjata di kompleks kediaman Presiden. Laporan yang dikutip reporter Al Jazeera menyebutkan, pasukan pengamanan Presiden Yaman juga mendapat serangan dari para penembak jitu.

Setelah pasukannya menguasai kediaman presiden, Selasa malam, pemimpin Syiah Houthi Abdel-Malek al-Houthi dalam pidatonya di televisi mengancam bakal mengambil tindakan-tindakan lebih lanjut jika Hadi tidak memenuhi tuntutannya untuk mengubah konstitusi yang memaksa memperkuat posisi Syiah Houthi di Yaman.

Rabu pagi, dilengkapi kendaraan lapis baja, milisi Syiah Houthi telah mengambil alih pengamanan kediaman Hadi. ”Presiden Hadi masih di rumahnya. Tidak ada masalah, dia bisa pergi,” kata Mohammed al-Bukhaiti, anggota politbiro Houthi, kepada Reuters.

Yaman, negeri berpenduduk 25 juta jiwa yang jatuh miskin, terkoyak pergolakan kelompok Syiah, konflik separatis, perang sektarian, dan krisis ekonomi selama bertahun-tahun. Peristiwa Musim Semi Arab 2011, yang berdampak lengsernya Presiden Ali Abdullah Saleh membuat kekacauan di Yaman makin parah.

Houthi, kelompok pemberontak beranggotakan minoritas Syiah yang pernah 1.000 tahun memimpin kerajaan di Yaman hingga 1962 menyerbu Sana’a, September lalu.

Kelompok itu dikenal luas sebagai mitra Iran dalam berebut pengaruh di kawasan, menghadapi Arab Saudi.

Pidato Abdel-Malek memperlihatkan, gerakan yang dipimpinnya saat ini praktis mengontrol Yaman. Koran Al Masdar menyebut Abdel-Malek sebagai ”Presiden-nya Presiden”.

Sesuai kesepakatan, kelompok Syiah Houthi pimpinannya mendapat peran di seluruh lembaga militer dan badan sipil. Menteri Informasi Yaman Nadia al-Saqqaf menyebut, pertempuran di kediaman Presiden Hadi sebagai upaya menggulingkan pemerintah.

Protes atas pemberontakan Syiah Houthi, otoritas di Yaman selatan menutup bandar udara di Aden, kota kedua di Yaman, hingga waktu yang belum ditentukan.

Kemunculan Syiah Houthi di Yaman memunculkan kekhawatiran meluasnya kekacauan negeri itu. Dewan Keamanan PBB merilis pernyataan berisi kecaman atas kekerasan serta ungkapan keprihatinan pada ”krisis politik dan keamanan yang memburuk”.

DK PBB tetap mengakui Presiden Hadi sebagai ”otoritas yang sah”. Mereka menyerukan semua pihak agar kembali dan menerapkan secara penuh Kesepakatan Perdamaian dan Kerja Sama Nasional (PNPA), yang disepakati pada September lalu.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta agar pertempuran dihentikan secepatnya. (AP/AFP/REUTERS/SAM/Kompas/IDM)

Wawancara Al-Jazeera dengan Wartawan Jerman yang Meliput IS

Jurnalis Jerman Jurgen Todenhofer, 74 tahun, mengunjungi Khilafah Islamiyyah (Islamic State) dan menghabiskan waktu selama 10 hari di kota Mosul, Irak utara dengan sejumlah mujahidin IS yang mengawalnya.

Todenhofer adalah wartawan Barat pertama yang melakukannya dan tetap dalam keadaan hidup untuk menceritakan tentang hal itu setelah kembali. IS sebelumnya diisukan telah bersumpah untuk membunuh siapa pun yang tidak masuk Islam dan tidak bersedia untuk menyambut wartawan asing. Jadi bagaimana Todenhofer bertahan hidup di perjalanan melalui daerah yang dikendalikan IS?

Berikut hasil wawancara Al-Jazera yang telah kami terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, selamat membaca.

Al Jazeera: Bagaimana Anda bisa menemukan orang yang tepat untuk melakukan kontak dengan Daulah Islam?

Jurgen Todenhofer: Kami menulis untuk semua jihadis Jerman kita bisa menemukan mereka di Facebook, ada lebih dari 80 orang dari mereka. Saya meminta mereka jika saya bisa mewawancarai mereka tentang alasan mengapa mereka meninggalkan Jerman dan sebagainya. Kami punya 15 jawaban … dan salah satu dari mereka mengatakan kepada saya bahwa ia tidak diperbolehkan untuk berbicara atas nama Daulah Islam tetapi dia bisa menghubungkan saya dengan seseorang dari departemen media.
Selama tujuh bulan saya berdiskusi dengan mujahid ini, setidaknya 20 jam diskusi. Selama diskusi ini kami berbicara tentang masalah ideologi, situasi perang dan pembunuhan James Foley. Kami juga berbicara tentang jaminan. Saya bilang  akan pergi ke Daulah Islam jika saya mendapatkan jaminan keselamatan.

Saya tidak bisa tahu apakah perjanjian tersebut adalah benar atau tidak, sulit bagi saya untuk mengetahuinya. Itu bisa saja palsu. Pada akhirnya, setelah beberapa diskusi, saya percaya dia dan saya tidak melihat alasan mengapa mereka akan menghabiskan berbulan-bulan dalam diskusi dengan saya hanya untuk mendapatkan saya dan kemudian memotong kepala saya. Itu tidak logis menurut saya.

Mungkin ini adalah cara mereka untuk membuka jalan ke dunia Barat, atau untuk menunjukkan bahwa mereka mengambil langkah pertama, karena membunuh wartawan bukanlah strategi yang sangat cerdas.

Mereka tahu bahwa saya telah membuat komentar yang sangat negatif pada mereka sebelumnya. Mereka tahu saya telah bertemu Assad. Saya mengatakan kepada mereka dengan jelas bahwa “Saya tidak di pihak Anda, dan mereka berkata,” Ya, itu bukan masalah bagi kami, kami tidak peduli tentang pendapat Anda, kami ingin Anda untuk memberitahu apa yang telah Anda lihat di sini, bukan pendapat Anda sebelumnya. “

Al Jazeera: Bagaimana mereka menerapkan sensor?

Todenhofer: Ada banyak sensor. Kadang-kadang kita tidak diperbolehkan untuk merekam video. Sebagai contoh, di dalam mobil, mereka tidak ingin kita merekam video karena mereka tidak ingin kami menjadi pusat perhatian. Pada akhirnya mereka menyeleksi semua foto. Mereka mengambil semua 800 foto kami pun mengambilnya dan beberapa dihapus untuk 9 alasan yang sangat valid. Satu, misalnya, adalah bahwa mereka mengatakan keluarga para pejuang Daulah Islam dalam foto bisa berada dalam bahaya jika foto tersebut tersebar keluar.

Al Jazeera: Apa diskusi yang paling sulit atau isu-isu yang tidak tidak nyaman?

Todenhofer: Segala sesuatu kadang tidak nyaman. Kadang-kadang tidak ada makanan atau air, seperti hari terakhir kami tidak punya apapun untuk dimakan. Itu sangat sederhana karena mereka memilih rumah-rumah di mana tak seorang pun curiga. Mereka harus bersembunyi karena ada bom Amerika di luar sana.

Salah satu situasi yang paling sulit adalah di Mosul ketika drone mengidentifikasi beberapa orang yang bersama kami, dan bompun turun.

Situasi juga sangat tidak menyenangkan ketika kami kembali ke Raqqa setelah beberapa hari di Mosul. Di tiga hari akhir dan dua hari sebelum itu, ketika kami seharusnya berada di sana, apartemen kami di mana kami tinggal dihancurkan oleh pembom rezim Suriah. Tidak ada lagi jendela, tidak ada lagi pintu. Ada kaca di mana-mana. Kami tahu bahwa jika kami 
kembali dalam waktu itu, kita akan mati.

Melintasi perbatasan pada akhir itu juga sangat menakutkan. Beberapa hari sebelum kami menyeberang, ada beberapa penembakan dan pada akhirnya, dekat dengan perbatasan, Anda harus berlari 1.000 m untuk menyeberangi perbatasan dengan semua pakaian Anda dan peralatan untuk mendapatkan keselamatan. Berlari 1.000 m sangat jauh ketika Anda berlari untuk tetap hidup dan ada menara senjata yang mengawasi.

Sejauh pertemuan kami dengan para pejuang Daulah Islam di mana kekhawatiran karena diskusi yang sangat sulit. Saya telah membaca Quran berkali-kali dan saya selalu bertanya kepada mereka tentang nilai belas kasihan dalam Islam. Saya tidak melihat belas kasihan dalam perilaku mereka. Sesuatu yang saya tidak mengerti sama sekali adalah antusiasme dalam rencana mereka membersihkan agama, berencana untuk membunuh kafir … Mereka juga akan membunuh pejuang Demokrasit karena mereka percaya bahwa pejuang 
Demokrasi menempatkan hukum manusia atas hukum Allah.
Ini adalah diskusi yang sangat sulit, terutama ketika mereka berbicara tentang jumlah orang yang siap untuk mereka bunuh. Mereka berbicara tentang ratusan juta. Mereka antusias tentang hal itu, dan aku tidak bisa mengerti.

Al Jazeera: Apakah Anda datang kembali dengan itu Anda dapat menyampaikannya?

Todenhofer: Aku punya tiga kesan kuat terhadap Daulah Islam. Yang pertama adalah bahwa Daulah Islam lebih kuat daripada yang kita pikirkan selama ini. Mereka telah menaklukkan daerah yang lebih besar dari Inggris. Setiap hari, ratusan mujahid baru tiba untuk berpartisipasi. Ada antusiasme yang luar biasa yang saya belum pernah melihat sebelumnya di zona perang.

Kedua, kebrutalan agama mereka adalah pada konteks lain. Dan ketiga, saya pikir strategi negara-negara barat benar-benar salah. Dengan pemboman kita, kita tidak pernah berhasil. Kita belum berhasil di Afghanistan; kita belum berhasil di Irak. Itu adalah program industri teror. Kita memiliki data lebih sedikit teroris (Baca: Mujahid) sebelum 2001 dan akibat pemboman tersebut, yang menewaskan ratusan ribu orang telah menciptakan teroris dan meningkatkan terorisme.

Al Jazeera: Bagaimana Anda menyarankan solusi terbaik untuk menghadapi mereka?
Todenhofer: Kita harus memperlakukan mereka dengan cara yang adil, melihat mereka secara adil; sebagai rekan. Kedua, kita harus berhenti melakukan pemboman kepada mereka, kita tidak perlu membombardir di dunia Arab; itu bukan milik kita. Ketiga, saya pikir hanya Sunni Irak yang dapat mengalahkan Daulah Islam. Mereka telah melakukan ini sekali sebelumnya. Pada tahun 2007, pertempuran mereka menurun, kemudian Daulah Islam jauh lebih lemah. Ini adalah satu-satunya kemungkinan hemat saya.

Namun Sunni di Irak mengalami diskriminasi dan dikucilkan dari masyarakat dan itu adalah kesalahan besar yang dibuat oleh pemerintah lama maupun baru. Selama Sunni tidak dirangkul, mereka tidak akan melawan Daulah Islam, tetapi jika pemerintah Irak dan pemerintah Amerika mau mengatur secara baik Sunni Irak … maka mereka akan siap untuk melawan Daulah Islam.

Jadi saya katakan bahwa negara-negara Barat tidak akan mampu mengalahkan Daulah Islam. Hanya orang-orang Arab, hanya Sunni Irak, yang bisa mengalahkan mereka. Tapi ini adalah cara yang sulit dan jauh.
[Newsman/aljazera]

Seorang Remaja Korea Selatan Bergabung dengan IS

Seorang remaja Korea Selatan yang hilang di Turki awal bulan ini menyatakan ingin bergabung menjadi warga negara Khilafah / Islamic State. Keinginan remaja berusia 18 tahun tersebut dilontarkan melalui akun Twitter atas nama 'Sunni Mujahideen' miliknya.

Remaja yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarganya, Kim, kini diperkirakan telah menyeberang ke Suriah.

Kim terlihat meninggalkan hotel di kota Kilis, Turki selatan, yang tidak jauh dari daerah perbatasan Turki dan Suriah, pada Sabtu (10/1). 

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa rekaman CCTV diperoleh dari polisi Turki menunjukkan Kim pergi bersama seorang pria tak dikenal, di luar sebuah masjid di dekat hotelnya dengan mengendarai taksi yang tak terdaftar pada Selasa (20/1). 

Kim dan pria yang tak dikenal tersebut juga tertangkap kamera tengah berada di sebuah kamp pengungsi di Besiriye, sekitar 18km sebelah tenggara kota Kilis. 

Polisi mengatakan Kim menuliskan serangkaian pesan di akun Twitter miliknya untuk meminta informasi mengenai cara bergaubung dengan IS, pada Oktober tahun lalu. 

"Bagaimana untuk bergabung IS? Apakah ada yang tahu? Saya ingin bergabung (dengan) IS," cuit Kim dalam akun Twitter miliknya.

Orang tua Kim menyatakan mereka mengijinkan Kim berkunjung ke Turki bersama dengan seorang kerabat mereka. Kim pamit kepada orang tuanya untuk bertemu dengan seorang kenalannya dari internet yang tinggal di Turki.

Jika Kim benar bergabung dengan IS, maka Kim menjadi warga Korea Selatan pertama yang bergabung dengan IS. Disaat pemuda-pemuda korea yang lain sedang mabuk dengan boyband dan girlband, remaja ini justru mempertaruhkan nyawanya demi sesuatu yang diyakininya lebih bernilai daripada kehidupan dunia. 
(ama/ike/CNN/IDM)

Jepang Berkelit, Mengaku Tidak Bantu Perangi IS

Pemerintah Jepang menekankan tidak akan menggunakan dukungan non-militer untuk negara-negara Timur Tengah yang sedang berjuang melawan IS. 

"Bantuan yang selama ini Jepang berikan berupa bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi," kata Kepala Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga dalam konferensi pers, dikutip dari kantor berita Jepang, Kyodo, Rabu (21/1).

Pernyataan ini dilontarkan Suga sehari setelah dua warga Jepang ditahan kelompok militan IS dalam video yang dirilis pada Selasa (20/1). Dalam video tersebut, dua pria Jepang yang disandera diidentifikasi sebagai Kenji Goto, seorang wartawan lepas dan Haruna Yukawa, seorang konsultan militer.

Sang penyandera menyatakan masyarakat Jepang memiliki waktu 72 jam untuk mendesak pemerintah mereka menghentikan dukungan “konyol” mereka kepada serangan udara negara koalisi yang dipimpin oleh AS yang banyak memakan korban jiwa di Irak dan Suriah.

"Kami akan terus bekerja sama dengan masyarakat internasional dan mencari cara untuk membebaskan dua sandera," kata Suga. 

Pernyataan Suga menampik tuduhan IS ini bahwa Jepang mendukung secara militer serangan koalisi AS ke Suriah dan Irak.

Seperti video penyanderaan sebelumnya, video yang dirilis oleh media yang dekat dengan IS, Al-Furqan, tersebut memperlihatkan Goto dan Yukawa mengenakan pakaian oranye tengah berlutut di padang pasir. Sang penyandera, memakai tutup kepala hitam, dan memegang sebilah pisau sembari berbicara dalam aksen Inggris yang kental. 

“Jika tidak, maka pisau ini akan menjadi mimpi buruk anda," kata individu berpakaian hitam itu. 

Sang penyandera juga meminta uang tebusan sebesa 200 juta. Meskipun tidak menyebutkan mata uang tertentu, namun teks terjemahan Arab menyebutkan uang tersebut dalam mata uang dolar AS.

Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe berjanji untuk mengeluarkan US$200 juta bantuan non-militer bagi negara-negara yang memerangi IS. Abe juga menyatakan bahwa pembebasan para tawanan adalah prioritas utama Jepang saat ini. 

"Sehubungan dengan hal ini, kami terikat pada prioritas untuk menyelamatkan jiwa dan mengumpulkan informasi dengan bantuan negara-negara lain. Kami akan melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan nyawa (tawanan) sejak sekarang," kata Abe, dikutip dari Reuters, Selasa (20/1). 
(ama/ike/CNN/IDM)

Mantan Taipan Rusia: Rezim Putin Akan Berakhir

Mantan taipan Rusia, Mikhail Khodorkovsky yang dibebaskan tahun lalu dari penjara Siberia, mengatakan pada Jumat (16/1) bahwa kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya akan berakhir dalam satu dekade.

Khodorkovsky, yang kerajaan minyaknya pernah menghasilkan minyak mentah bahkan lebih banyak dari Qatar hingga ia berselisih dengan Putin, mengatakan sistem politik yang dikontrol ketat telah kekurangan kemampuan untuk mengubah diri.

"Kembali ketika saya masih di penjara, saya menulis bahwa sekitar 2014-2015 akan menjadi awal dari krisis dalam rezim (Putin), saat mereka akan mulai membuat kesalahan serius," kata Khodorkovsky di sebuah konferensi di Lithuania.

"Saya kira ada kemungkinan cukup besar bahwa dalam rentang jangka menengah, 10 tahun, rezim tidak akan ada lagi,” tambahnya.

Putin menikmati popularitas tinggi untuk aneksasinya ke Crimea, Ukraina dan kebijakan menentang Barat.

Tapi sanksi Barat atas peran Rusia di Ukraina mulai berdampak. Rubel kehilangan 40 persen nilainya pada 2014 karena sanksi dan penurunan harga minyak dan ekonomi Rusia menuju resesi pada 2015.

Khodorkovsky membuat marah Putin tak lama setelah taipan itu mulai mendanai kelompok oposisi dan berbicara menentang korupsi.

Mantan taipan itu oleh Putin di Desember 2013 setelah 10 tahun dipenjara untuk penipuan dan penggelapan pajak, yang menurut pendukungnya bermotif politik, tuduhan yang disangkal Kremlin. Mantan raja energi itu kini bermarkas di Swiss. (CNN/IDM)

Jet Tempur Tiongkok yang Masuk ke Wilayah Jepang Meningkat

Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan kenaikan dalam jumlah pergerakan pesawat jet tempur Jepang untuk mengusir jet tempur Tiongkok yang masuk ke wilayah selatan negara dan pesawat pengebom dan pengintai Rusia di wilayah utara. 

Dalam sembilan bulan hingga 31 Desember, pesawat tempur jepang dikerahkan 744 kali, 32 persen lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kementerian pertahanan mengatakan perseteruan dengan pesawat tempur Tiongkok terjadi 372 kali, dan 164 diantaranya terjadi di kuartal terakhir 2014, angka tertinggi sejak 1958. 

Dengan tingkat aksi seperti ini, pergerakan pesawat tempur Jepang dalam menghalau pesawat asing hingga 31 Maret mendatang akan melewati angka 944, yang tercatat 30 tahun lalu ketika perang dingin mencapai puncaknya. 

“Saat ini datanya baru tiga perempat, jadi belum bisa dikatakan sebagai rekor baru,” ujar juru bicara Angkata Udara Jepang. 

Sementara itu, pengusiran pesawat Rusia dalam kuartal ketiga hingga 31 Desember terjadi 369 kali, empat kali lebih tinggi dari sepuluh tahun lalu. 

Pulau Hokkaido di sebelah utara pulau terbesar Jepang terletak dekat empat kepulauan kecil yang diklaim oleh Jepang dan Rusia. 

Perselisihan wilayah ini menghalangi penyelesaian traktat perdamaian formal antara Rusia dan Jepang. 

Peningkatan jumlah pesawat Rusia yang memasuki wilayah Jepang terjadi ketika Jepang mengurangi jumlah pasukan di Hokkaido untuk memusatkan perhatian pada ancaman yang lebih besar dari Tiongkok di sebelah barat daya. 

Japang baru membeli pesawat pengangkut Boeing Co Osprey, pesawat tempur mata-mata Lockheed Martin Corp F-35, kendaraan penyerang amfibi dan peralatan militer lain untuk bisa mengawasi wilayah maritim yang berbatasan dengan Tiongkok. 
(yns/CNN/IDM)

Tahanan Guantanamo Mengaku Diperkosa Selama 70 Hari

Seorang tahanan di Teluk Guantanamo, Mohamedou Ould Slahi, menerbitkan buku yang menceritakan kisahnya selama berada dalam penjara. Penyiksaan hingga pelecehan yang dialaminya sejak ditahan pada 2002, dituangkan dalam buku itu.

Disebut dalam laporan Daily Mail, Sabtu, 17 Januari 2015, buku itu akhirnya dapat diterbitkan setelah enam tahun pertarungan hukum, karena banyaknya informasi yang dianggap rahasia dalam buku itu. Entah sudah berapa banyak yang sudah disesnsor oleh AS. Namun masih ada fakta yang menggambarkan betapa kejamnya AS, salah satunya adalah pemerkosaan yang berlangsung selama 70 hari. Biadab!

Slahi bergabung dengan al-Qaeda di Afghanistan pada 1990an dan bertempur dengan rezim yang didukung Uni Soviet. Ketika itu, CIA berada di balik al-Qaeda. Slahi telah meninggalkan al-Qaeda pada 1992, namun dia ditangkap setelah serangan 11 September 2001.

Isi bukunya yang dikutip media Jerman, Spiegel Online, menyebutkan bagaimana dia dipaksa berdiri dengan posisi yang sama selama 70 hari. "Segera setelah saya berdiri, kedua penjaga wanita melepaskan busana mereka," kata Slahi.

Kedua wanita itu mulai merayunya dengan kata-kata kotor, namun tidak dia pedulikan. "Apa yang paling menyakitkan adalah saat mereka memaksa saya terlihat dalam permainan seksual mereka dalam cara yang paling tidak manusiawi," ucapnya.

Satu penjaga wanita dari arah depan dan lainnya dari belakang, memainkan semua bagian tubuhnya termasuk alat kelamin. Tidak ada yang bisa dilakukannya, kecuali terus melafalkan ayat-ayat suci Al-Quran.

Kedua wanita itu memerintahkannya berhenti membaca ayat suci dan menyebutnya hipokrit. "Saya menolak berhenti. Setelah itu saya dilarang melakukan salat. Saya juga dilarang berpuasa selama Ramadan, Oktober 2013," kata Slahi.

Pada bukunya yang diberi judul "Guantanamo Diary," Slahi mengatakan hanya mengaku terlibat beberapa plot aksi teror, dia mengaku setelah disiksa dan dipaksa untuk mengakuinya. Hingga saat ini dia masih ditahan di Guantanamo.

Serikat Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) telah meluncurkan petisi, menyerukan pembebasan dirinya. Namun, pemerintah Amerika Serikat (AS) tampaknya tidak mempedulikan seruan itu. (one/Viva/IDM)

Rumah Wakil Presiden AS Ditembak

Sejumlah tembakan diarahkan ke dekat rumah Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden di negara bagian Delaware, tetapi wakil Presiden Obama ini sedang tidak berada disana saat kejadian, kata pejabat Secret Service.

Tembakan pada Sabtu (17/01) waktu setempat tersebut berasal dari jalan umum di Greenville, di luar lingkaran pengamanan Secret Service, kata Robert Hoback. Jalan tersebut berjarak beberapa ratus meter dari rumah dan para petugas sedang menyelidiki apakah tembakan tersebut mengenai sesuatu.

Secret Service menyatakan kendaraan tempat tembakan berasal 'kendaraan yang dijalankan melewati kediaman wakil presiden dalam kecepatan tinggi' dan insiden itu sedang diselidiki.

"Tembakan terdengar oleh petugas Secret Service yang ditempatkan di kediaman, dan sebuah kendaraan, terlihat oleh seorang agen, meninggalkan tempat kejadian dalam kecepatan tinggi."

Kantor Biden menyatakan wakil presiden dan istrinya Jill kemudian diberitahu tentang kejadian tersebut. Belakangan seorang pria ditangkap namun tidak diketahui apakah dia terlibat langsung dengan penembakan.

Biden dan keluarga seringkali menghabiskan akhir minggu di rumah di Delaware tersebut, lapor kantor berita AP. Saat ini AS terus "bermain api" dengan terusmelancarkan serangan udara terhadap IS. Bisa jadi ini adalah teror balasan dari IS dalam rangka membalas kematian bayi-bayi tak berdosa yang menjadi korban keganasan serangan pesawat AS. Sampai kapan terus hidup dalam ketakutan, AS? (BBC/IDM)

Siapa Sebenarnya Tawanan IS yang Bernama Haruna Yukawa?

Salah satu tawanan Khilafah Islamiyyah (IS) asal Jepang yang muncul di video terbaru besutan Al-Furqon bernama Haruna Yukawa. Siapakah sebenarnya Haruna Yukawa? Benarkah Haruna hanyalah seorang pekerja sosial?

Saat ini, media massa ramai memperbincangkan dua tawanan asal Jepang yang telah berhadapan dengan Jihadi John, eksekutor dari Daulah Khilafah. Melalui Jihadi John IS meminta uang tebusan ke pemerintahan Jepang sebanyak US $ 200 juta atau setara dengan 2,4 Triliun jika dua sandera Jepang tersebut ingin dibebaskan, karena pemerintah Jepang pun telah sepakat memberikan bantuan militer sebesar US $ 200 juta untuk membantu Mesir melawan IS.

Tidak hanya itu, ternyata Haruna Yukawa, salah satu tawanan adalah seorang pimpinan (CEO) perusahaan militer swasta. Dalam sebuah foto yang diunggah oleh akun twiter @Here_Akhy terlihat Haruna Yukuwa sedang bersalaman dengan salah seorang petinggi pasukan pertahanan udara Jepang, Jenderal Toshio Tamogami, dan mereka terlihat akrab. Dalam foto tersebut juga ada gambar kecil yang menunjukkan Haruna sedang berpakaian militer lengkap dengan senapan di tangan. Jadi, siapa bilang Haruna Yukawa hanya seorang pekerja sosial di bumi Suriah? Entahlah (AL-mustaqbal.net/IDM)

Usai Berperang di Timur Tengah, Ribuan Tentara Inggris Alami Gangguan Mental

Jumlah tentara Inggris yang mengalami gangguan mental bertambah tiga kali lipat. Hal ini disinyalir merupakan dampak jangka panjang perang yang dihadapi pasukan di Timur Tengah satu dekade belakangan.

Merujuk pada data yang dihimpun oleh Telegraph (20/1) dari Kementerian Pertahanan Inggris, pasukan bersenjata dengan gangguan mental meningkat dari 3.927 pada 2011 menjadi 5.076 pada 2013. Angka tersebut diperkirakan meningkat ketika rekapitulasi data tahun 2014 dilansir.

Seorang juru bicara dari Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa salah satu alasan meningkatnya angka ini adalah tidak adanya kesadaran tentara untuk memerhatikan kesehatan mental dan mendiskusikannya dengan dokter. Sementara itu, para veteran menganggap sengitnya perang di Irak dan Afganistan juga merupakan alasannya.

Perbincangan ini merebak setelah Deputi Perdana Menteri Inggris, Nick Clegg, mengatakan bahwa ada "bias tak terungkap" yang lebih memprioritaskan penyakit fisik ketimbang perhatian terhadap kesehatan mental.

Setelah berbagai perdebatan mengemuka, mantan Kolonel perang yang berkampanye tentang kesehatan mental, Stuart Tootal, akhirnya menyatakan bahwa pelonjakan itu merupakan dampak dari pertempuran tentara Inggris di Timur Tengah.

"Anda tidak bisa mengabaikan fakta bahwa tentara baru saja menghabiskan 10 tahun dalam operasi intensif di Irak dan Afganistan," ujar prajurit yang memimpin tentara ke Provinsi Helmand pada 2006 ini, dikutip dari Telegraph (20/1). 

Tak hanya diri tentara sendiri, menurut Tootal perang tersebut juga menekan keluarga. "Kalian memiliki tentara yang telah diekspos untuk operasi intens. Ada tekanan di keluarga mereka dan tekanan di dalam diri mereka sendiri selama tur panjang tersebut," kata Tootal. 

Untuk itu, Tootal menganggap pemerintah perlu memberikan dukungan berkelanjutan bagi tentara dengan masalah mental dalam masa transisi dari bekerja ke pensiun.

"Kami telah melakukan perjalanan panjang. Ada kesadaran akan kesehatan mental dan lebih banyak kewaspadaan, tapi ada banyak hal lain yang bisa dilakukan. Kita harus ingat bahwa luka mental akibat perang sama dengan luka fisik," papar Tootal.

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, diperkirakan satu dari empat hingga satu dari lima tentara mengalami gangguan mental. Untuk menanggulangi masalah ini, juru bicara kementerian berkomitmen untuk menjamin semua tentara dengan dukungan yang mereka butuhkan. 

"Layanan kesehatan mental kami telah melakukan konfigurasi dengan ketentuan Angkatan Bersenjarta, dan termasuk 16 Departemen Komunitas Kesehatan Mental di seluruh Inggris dengan tambahan cabang di seluruh pelosok," ujar juru bicara kementerian tersebut. 

Di samping itu, Kementerian Pertahanan Inggris juga berencana menggencarkan beberapa kampanye.

"Sebagai tambahan, kami menjalankan kampanye seperti 'Jangan Menahan Emosi' agar memberanikan personel kami untuk berbicara. Ada kemungkinan bahwa setiap peningkatan pengungkapan personel disebabkan kombinasi dari beberapa faktor, termasuk pengurangan stigma," papar juru bicara tersebut. 

Kementerian Pertahanan Inggris akan menggelontorkan dana sebesar 7,4 juta Euro atau setara dengan Rp106,3 miliar untuk menjamin adanya dukungan kesehatan mental bagi para tentara.

Sementara itu, personel tentara Inggris dikabarkan bakal dikurangi bertahap dari 102 ribu personel pada 2010 menjadi 82 ribu personel pada 2018, sementara pasokan senjata perang akan ditambah hingga 30 ribu unit. Dari keputusan ini, pemerintah Inggris berharap dapat menghemat hingga 10,6 triliun Euro, atau sekitar Rp152 ribu triliun. 
(ama/ama/CNN/IDM)

Ledakan di Luar Gedung Pengadilan Ukraina Timur, 12 Luka

Ledakan di luar gedung pengadilan di kota Kharkiv, Ukraina timur, hari Senin (19/1) melukai sedikitnya 12 orang.
Ledakan itu terjadi tidak lama setelah para pendukung partai nasionalis Ukraina, Svoboda, meninggalkan gedung itu, dimana seorang anggota partai sedang diadili.
Seorang jaksa senior mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah Svoboda terlibat, tetapi ia mengatakan ledakan itu akan diselidiki sebagai tindak teroris.
Sebelumnya hari Senin, Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan kepada wartawan ada bukti yang tidak dapat disangkal Rusia terus mengirim tentara dan peralatan untuk membantu separatis.
Yatsenyuk mengatakan intelijen Ukraina telah melihat tank-tank, howitzers, persenjataan misil dan peralatan pengintaian elektronik. Ia mengatakan senjata hanya dapat datang dari militer Rusia. (Voaindonesia/IDM)

[Video] IS Ancam Jepang Jika Tetap Terlibat Koalisi IS

Khilafah Islamiyyah / Islamic State merilis video terbaru pada Selasa (20/1) secara online di mana mereka menunjukkan menyandera dua warga Jepang dan menuntut uang tebusan sebesar US$200 juta dari pemerintah Jepang.

Dilansir Reuters, seorang individu menggunakan pakaian hitam-hitam memegang pisau, berdiri di daerah gurun dengan dua orang laki-laki berlutut berpakaian oranye. Dalam video tersebut, IS mengatakan masyarakat Jepang memiliki waktu 72 jam untuk mendesak pemerintah mereka menghentikan dukungan “konyol” mereka kepada serangan udara negara koalisi yang dipimpin oleh AS yang banyak memakan korban jiwa di Irak dan Suriah.

“Jika tidak, maka pisau ini akan menjadi mimpi buruk anda," kata individu berpakaian hitam itu dalam bahasa Inggris. 

Dia menuntut "200 juta" tanpa menentukan mata uang tertentu, tetapi terjemahan bahasa Arab mengidentifikasi dolar AS.

Di Tokyo, juru bicara kementerian luar negeri Jepang mengatakan: "Kami mengetahui adanya laporan itu. Saat ini tidak ada yang bisa kami katakan.”

Pada kunjungan ke Kairo pada 17 Januari lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji memberikan sekitar US$200 juta bantuan non-militer bagi negara-negara yang memerangi IS. Namun jepang tentu saja dalam kondisi "simalakama", dimana jika memenuhi tuntutan IS maka jepang akan diserang oleh AS, mengingat militer jepang masih dibawah kendali AS. Namun jika tetap bersama AS, jepang akan kehilangan 2 nyawa warganya, dan bisa jadi jepang akan menjadi target "invasi" IS di masa depan. (detik/IDM) 

Lihat videonya di: https://ia801509.us.archive.org/33/items/msg_p/ms.mp4

[VIDEO] Markas Tentara Syiah Shafawi Hancur Diserang IS

Tentara Khilafah (IS) berhasil menghancurkan sebuah barak tentara Shafawi di Utara Baghdad. Media Khilafah wilayah Utara Baghdad Kamis, (15/1) merilis liputan langsung penyerangan barak tentara Syiah Shafawi
.
Serangan dibuka dengan operasi bom syahid oleh Akhi Abu Bakar Al-Arduni. Operasi bom syahid berhasil meledak menghancurkan barak beserta seorang pria tentara Shafawi yang saat itu berada di luar barak.

Setelah serangan operasi syahid, detasemen penyerbu mengambil bagiannya. Tentara Khilafah kemudian membersihkan tentara Shafawi yang masih tersisa di dalam barak. Serangan ini mengakibatkan sejumlah kendaraan musuh hancur terbakar.

Serangan ini cukup sukses, IS mendapatkan beberapa rampasan perang diantaranya amunisi RPG, Hummer dilengkapi dengan meriam, dan beberapa senjata sniper rifle. (Shoutussalam.com/IDM)


Top