Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Drone AS Hancurkan Masjid di Raqqah

AS kembali mengulang kebiadaban di negri muslim, kali ini pesawat tanpa awak yang dikendalikan AS menghancurkan Masjid Noor di Raqqah, Ibukota Islamic State. Beberapa bagian bangunan terlihat hancur dan lainnya rusak berat. Masyarakat pun sibuk membersihkan pecahan kaca dan bahan bangunan lain di masjid tersebut. Hal ini semakin membuktikan bahwa AS tidak hanya memilih target militer IS, namun termasuk fasilitas umum umat islam. (Raqqah/kabarduniamiliter)

Polisi AS Tembak Mati Pelaku Penembakan di Virginia

Dua polisi negara bagian menembak tewas penyerang bersenjata yang melukai polisi ketiga di sebuah terminal bus yang ramai di pusat kota Richmond, Virginia, 175 kilometer dari ibukota Washington.
Dua warga sipil di sekitarnya juga cedera dalam insiden yang membuat sejumlah mobil polisi bergegas menuju terminal bus itu.
Polisi yang cedera itu dirawat akibat luka-luka serius yang dideritanya.
Para saksi mata mengatakan tersangka berjalan ke arah terminal bus dan menembak polisi itu. Dua polisi lainnya segera membalas tembakan.
Penyerang itu kemudian tewas di rumah sakit.
Juru bicara polisi negara bagian mengatakan penyelidikan masih dalam tahap awal dan tidak jelas apakah polisi yang terluka memang menjadi sasaran. [my/ds/voa/kabarduniamiliter]

KTT Nuklir Terfokus Bahas Ancaman IS dan Korut

KTT nuklir keempat dan terakhir bagi Obama ini berlangsung pada saat keprihatinan meningkat mengenai kemungkinan IS meledakkan bom-bom radioaktif dan juga mengenai kemungkinan Korea Utara mengembangkan senjata nuklir.
Presiden AS Barack Obama, Jumat (1/4), akan berpidato di penghujung hari kedua dan terakhir KTT Keamanan Nuklir di Washington yang dihadiri para pemimpin dunia.
Presiden Obama, Kamis (31/3), mengatakan bahwa menyusul terjadinya berbagai serangan, termasuk di Brussels, tidak hanya ada keterdesakan untuk membahas masalah nuklir tapi juga memberantas teroris.
KTT nuklir keempat dan terakhir bagi Obama ini berlangsung pada saat keprihatinan meningkat mengenai kemungkinan IS meledakkan bom-bom radioaktif dan juga mengenai kemungkinan Korea Utara mengembangkan senjata nuklir. Meskipun belum ada bukti IS memiliki senjata nuklir.
Sebelum KTT dimulai, Presiden Obama, Kamis bertemu dengan para pemimpin Korea Selatan dan Jepang untuk membahas usaha bersama untuk mendenuklirisasi Semenanjung Korea.
"Kita telah memerintahkan tim-tim kita pada pekan-pekan dan bulan-bulan mendatang untuk secara tekun berusaha mencari langkah-langkah tambahan yang dapat kita ambil bersamauntuk memastikan bahwa Semenanjung Korea bebas nuklir dan bahwa kita dapat memulihkan kestabilan dan perdamaian di kawasan itu," kata Presiden Obama. (Voa/kabarduniamiliter)

AS dan China Sepakat Hentikan Nuklir di Korea

Pemerintah China dan Amerika Serikat sepakat untuk bekerja sama dalam usaha menyikapi dan mencegah uji coba rudal oleh Korea Utara. Dua negara anggota tetap DK PBB itu sepakat untuk melakukan denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Presiden AS, Barack Obama, mengatakan hal itu di Washington DC, Kamis (31/3/2016). Ia bertemu dengan Presiden Xi Jinping di sela-sela pertemuan tentang nuklir di Washington.
Dalam beberapa pekan terakhir, Korut mengklaim telah melakukan uji coba bom hydrogen,  rudal, dan mengeluarkan ancaman kepada negara Barat.
Menurut Obama, kedua negara menginginkan Semenanjung Peninsula bebas nuklir. Ia mengaku, bersama Xi sedang berupaya untuk menghalangi program uji coba nuklir Korut.
Obama mengatakan, keduanya berupaya untuk menyepakati "bagaimana kami dapat menghalangi aksi seperti uji coba nuklir yang meningkatkan ketegangan dan melanggar peraturan internasional."
Xi, seperti dikutip dari kantor berita China, Xinhua, mengatakan penting bagi seluruh pihak untuk melaksanakan seluruh sanksi baru yang telah disepakati secara penuh dan ketat.
China dan Korut merupakan sekutu dekat. China merupakan mitra dagang terbesar Korut. Namun, sejak beberapa kali melakukan uji coba nuklir, Beijing pun berang dan melancarkan kecamatan terhadap Pyongyang.
Wakil Menteri Luar Negeri China Zheng Zeguang, mengatakan, kedua presiden "bertukar pandangan secara terbuka dan mendalam mengenai berbagai isu dan mencapai konsensus yang penting". Pertemuan itu disebut "positif, konstruktif, dan bermanfaat."
Korea Utara melakukan uji coba nuklir pada 6 Januari lalu. Aksi itu diikuti dengan peluncuran satelit pada 7 Februari, Kedua kegiatan itu melanggar sanksi PBB.
PBB dan Washington menerapkan sanksi lanjutan terhadap Pyongyang. Misalnya, memeriksa pengiriman barang dari dan ke Korut. Langkah itu didukung China setelah dua bulan perundingan antara Beijing dan Washington. (Kompas/kabarduniamiliter)

Capres Republik: Musnahkan IS dengan cara Persenjatai Kurdi

Tiga kandidat calon presiden dari Partai Republik yang saat ini masih bersaing, Selasa (29/3), sepakat mengenai perlunya mengalahkan Islamic State (IS), namun mereka membatalkan dukungan terhadap satu sama lain.
Pada sebuah pertemuan yang dilangsungkan CNN di Wisconsin, yang akan melangsungkan pemilihan pendahuluan pekan depan, unggulan terdepan Donald Trump, mengatakan, Amerika Serikat harus memusnahkan IS dari muka bumi sesegera mungkin dan sekeras mungkin karena Amerika tidak mempunyai pilihan lain.
Senator Texas Ted Cruz, yang menempati tempat kedua dalam perolehan delegasi, mengatakan, AS pertama-tama harus menggunakan kekuatan udara yang besar-besaran, kemudian mempersenjatai para pejuang Kurdi dan membiarkan mereka membasmi IS. Cruz juga mengatakan, keputusan apakah akan menggunakan pasukan khusus atau pasukan darat merupakan langkah selanjutnya. Cruz mengeritik Presiden Barack Obama dengan mengatakan bahwa ia tidak akan mengirim pasukan Amerika ke luar negeri berdasarkan peraturan keterlibatan yang sangat ketat sehingga tidak memungkinkan untuk menang. 
Pemerintahan Obama bentrok dengan pemerintak Irak dan Afghanistan menyangkut ketentuan-ketentuan yang mengatur operasi pasukan Amerika di kawasan kedua negara itu.
Gubernur Ohio John Kasich mendukung pendekatan koalisi untuk menghancurkan IS yang melibatkan kontribusi yang lebih besar negara-negara Teluk. Ia mengatakan usaha itu harus dilakukan di udara dan darat, dan kemudian pasukan harus ditarik pulang.
Kasich mengecam usulan Cruz untuk melakukan patroli di permukiman-permukiman Muslim untuk memberantas terorisme dari akarnya. Kasich mengatakan, Amerika seharusnya tidak memecah belah rakyat di dunia yang beradab.
Berbeda dengan awal masa kampanye, di mana semua kandidat berjanji untuk mendukung siapapun yang terpilih sebagai calon partai untuk pemilu presiden November mendatang, para kandidat yang tersisa kini membatalkan dukungan mereka.
Trump mengatakan, ia tidak akan lagi memenuhi janji itu karena telah diperlakukan secara tidak adil oleh Partai Republik. Cruz tidak menjawab langsung pertanyaan apakah ia akan mendukung calon terpilih. Ia hanya mengatakan, jika Trump terpilih, akan terjadi kekacauan dan solusinya untuk masalah itu adalah ia memenangkan nominasi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka bersatu namun sebenarnya hatinya berpecah belah.
Kasich mengatakan, ia masih akan menunggu hingga kampanye berakhir sebelum memutuskan apakah ia akan menawarkan dukungannya. [ab/as/voa/kabarduniamiliter]

AS Hancurkan 17 Jembatan Penting di Islamic State

Koalisi Internasional pimpinan AS yang beranggotakan negara-negara barat dan arab telah menyerang wilayah di Irak yang dikuasai Islamic State. Sayangnya bukannya menyerang militer IS, tapi koalisi justru menghabiskan rudal bernilai milyaran tersebut hanya untuk menghancurkan fasilitas sipil. Media Amaq merilis ada 17 jembatan vital yang dihancurlan oleh koalisi. Akibatnya perekonomian masyarakat menjadi susah, mungkin itulah yang diharapkan oleh koalisi. Namun IS terus memperbaiki jembatan tersebut, karena sangat pentingnya jembatan itu dalam perekonomian masyarakat. Tentu saja membangun jembatan itu tidak lebih mahal daripada rudal koalisi. (Amaq/kabarduniamiliter)

Ahrar Syam Serang Liwa Syuhada Yarmuk

Sebagai bagian dari peserta konferensi Riyadh, Ahrar Syam terus berkomitmen menyerang kelompok yang disebut 'extrimis'. Kali ini mereka menyerang Liwa Syuhada Yarmuk, kelompok ini dituduh sebagai bagian dari Islamic State yang diharuskan untuk diperangi berdasarkan kesepakatan internasional. Penyerangan ini dilakukan di barat Daraa, Suriah. (Ahrar/kabarduniamiliter)

Begini Perlakuan Militan Syiah Terhadap Sunni di Palmyra

Sebagian Palmyra saat ini direbut oleh tentara Assad yang dibantu oleh militan syiah dan tentara Rusia. Sayangnya, mereka menguasai wilayah namun tanpa merebut hati penduduk daerah tersebut, mereka justru memperlakukan penduduk dengan kejam. Tak peduli orang tua sekalipun mereka siksa. Syukurnya sebagian besar penduduk sudah mengungsi ke wilayah IS yang lain sehingga selamat dari kekejaman militan syiah ini. Semoga Allah menyelamatkan mereka semua. (CRR/kabarduniamiliter)

10 Tentara Rusia Tewas diserang IS di Dagestan

Cabang IS di Dagestan membuat perhitungan pada Rusia. Sebagai pembalasan atas pembantaian Rusia di Suriah, IS wilayah Dagestan memasang peledak jenis IED di jalan yang akan dilalui tentara Rusia. Akibatnya 10 Tentara Rusia tewas dan 2 kendaraan tempur hancur lebur. Hingga saat ini wilayah Dagestan yang mayoritas penduduknya muslim masih diduduki oleh penjajah Rusia.

Islamis telah lama berperang melawan Rusia, dan ketika IS mengumumkan kekhilafahan, mereka menyatakan sumpah setianya dan menjadi bagian dari IS. (Ibtimes/kabarduniamiliter)

Lima Jurnalis Indonesia Penuhi Undangan ke Israel

Setelah dihebohkan dengan pelarangan Israel terhadap Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi untuk masuk Palestina beberapa waktu lalu, kini hal mengejutkan lainnya mencuat setelah lima jurnalis senior Indonesia justru diundang ke Israel.

Dalam situs Kemenlu Israel, disebutkan pada Senin, 28 Maret 2016 petang waktu setempat, lima jurnalis senior Indonesia itu turut disambut Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. Jurnalis tersebut berasal dari berbagai media di Indonesia, diantaranya Tempo, Metro TV (media indonesia group), Jawa pos, dan Kompas.

Lima jurnalis Indonesia tersebut dikatakan datang ke Israel dan bertemu Netanyahu, dalam rangka memenuhi undangan Kemenlu Israel.

Sekadar mengingatkan, sedianya Indonesia dan Israel tak punya hubungan diplomatik, lantaran posisi Indonesia yang selama ini masih mendukung kemerdekaan Palestina dari Israel.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjamu jurnalis senior Indonesia, Senin (28/3). Mereka hadir sebagai tamu resmi pemerintahan Israel. Kedatangan mereka tak lama setelah penolakan Israel atas keinginan Menlu RI Retno P Marsudi mengunjungi Ramallah. 

Dalam pidato sambutannya, Netanyahu menyeru agar Indonesia dan Israel mulai membangun hubungan resmi diplomatik. "Waktunya sudah tiba untuk hubungan resmi antara Indonesia dan Israel," katanya kepada para jurnalis, seperti dikutip United With Israel.

Menurut dia, Israel sudah punya hubungan luar biasa dengan sejumlah negara di Asia, contohnya Cina, Jepang, India, dan Vietnam. Ia mengatakan, Israel dan Indonesia juga bisa menemukan persamaan dasar, seperti kesempatan untuk bekerja sama dalam bidang perairan dan teknologi.

"Sebagai tambahan, Israel juga sedang memperdalam hubungan dengan Afrika, Amerika Latin, dan Rusia. Hubungan dengan dunia Arab juga sudah berubah. Pada akhirnya, kita juga sekutu dalam memerangi Islam radikal," katanya. Netanyahu menambahkan, hubungan antara Israel dan Indonesia juga harus berubah.

Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, meski hubungan tidak resmi antara kedua negara sudah berjalan sejak lama. Seperti dikutip Times of Israel, Indonesia dan Israel telah menandatangani sejumlah perjanjian perdagangan. Kehadiran media-media tersebut menunjukkan di pihak mana mereka berada, dan ini menegaskan perang media sedang terjadi di Indonesia. Bukan tidak mungkin, kucuran dana dari AS dan Israel yang notabennya sebagai negara penjajah turut mengalir dalam kantong sebagian jurnalis. Sangatlah pantas jika saat ini dalam media mainstream penjajah disebut pahlawan, penjahat disebut pejuang, dan pejuang disebut teroris. (Atjehcyber/kabarduniamiliter)

IS Akan Bantai Yahudi, Turki Buat Pengamanan Ketat

Intelijen turki melaporkan ancaman nyata yang bakal segera terjadi itu terungkap setelah Turki menangkap enam calon pelaku serangan di kota Gaziantep di Turki selatan. Turki berkomitmen penuh menjaga keamanan Yahudi di negaranya.

"Berkaitan dengan kondisi ini, langkah-langkah pengamanan yang luar biasa telah diambil di atas dan jauh di atas tingkat bahaya yang sudah diterapkan polisi Turki, selain kewaspadaan dalam masyarakat Yahudi," lapor SKY mengutip sumber intelijen tadi, dalam lamannya.

Salah satu target utama IS adalah sinagoge Beyoglu di Istanbul, yang juga merupakan pusat komunitas Yahudi kota itu dan memiliki sekolah yang berada dalam satu lingkungan yang sama.

"Mengantisipasi kabar itu, Kepolisian Turki meningkatkan pengamanan hingga ke level tertinggi, termasuk kelompok pengamanan warga Yahudi," demikian sumber intelijen Turki kepada Sky News.

"Para petugas yang menyamar dan agen-agen tim kontra terorisme juga disiagakan 24 jam. Ini adalah sebuah ancaman yang sangat kredibel," tambah sumber itu.

"Kami belum tahu kapan rencana serangan itu akan direalisasikan, bisa jadi dalam 24 jam atau beberapa hari mendatang," lanjut sumber itu.

Serangkaian ancaman, muncul setelah serangan maut di Istanbul pada 19 Maret lalu, yang menewaskan lima orang, dengan empat di antaranya adalah warga Israel dan satu warga Iran.

"IS diyakini berada di belakang serangan itu, dan kelompok tersebut terus berupaya melakukan lebih banyak serangan di Turki dan tempat lain," tambah sang sumber. (Cnn/kabarduniamiliter)

Irak Hancurkan Rumah Sakit di Hawija

Sebuah video dirilis oleh kantor media Amaq menunjukkan kehancuran sebuah Rumah Sakit di Hawija, provinsi Kirkuk, Islamic State. Rumah sakit tersebut hancur karena dibom oleh pesawat rezim syiah irak dan dibantu oleh AS. Hal ini menunjukkan untuk kesekian kalinya bahwa baik AS, Rusia, Arab dan Syiah tidak memilih-milih target operasi. Alih-alih turun ke darat dan berperang di padang pasir, koalisi tersebut justru terus membom fasilitas umum seperti Rumah sakit, jembatan, pasar dan pengadilan. (Amaq/kabarduniamiliter)

Ancam Ledakkan dan Bajak Pesawat, Pembajak Egypt Air Tak Disebut Teroris

KAIRO, — Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Hassan Shoukry mengatakan, pelaku pembajakan pesawat Egypt Air di Bandara Larnaca, Siprus, Selasa (29/3/2016), bukan teroris, melainkan "orang idiot". Awalnya media-media internasional seperti VOA menyebut pelaku dengan "militan islamis", namun kini pernyataan ini dicabut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, lelaki yang diidentifikasi bernama Ibrahim Samaha melakukan pembajakan. Selain menuntut suaka, dia juga meminta untuk bertemu dengan mantan istrinya, yang hidup di sebuah perkampungan di dekat bandara tersebut. 
Sejauh ini, pihak pengelola bandara belum memastikan keberadaan bom di dalam pesawat tersebut. Sementara itu, mantan istri Samaha dilaporkan sedang dalam perjalanan menuju Bandara Larnaca. 
"Dia bukan teroris, dia idiot. Teroris memang gila, tetapi mereka tidak bodoh seperti orang ini," kata Shoukry dalam pernyataan yang dilansir laman DailyMail.co.uk.
Sejumlah media di Mesir menyebutkan, Samaha memiliki dua kewarganegaraan, yakni Amerika Serikat dan Mesir.
Dia pun disebut memiliki gelar profesor di bidang kedokteran hewan dari Univeritas Alexandria dan disebut mengajar di Amerika Serikat.
Berdasarkan data di laman Univeritas Alexandria, nama lengkap pelaku pembajakan ini adalah Ibrahim Abdel Tawab Samaha dengan spesialisasi di bidang pengendalian makanan sehat dari susu dan produk turunannya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Egypt Air MS181 dibajak saat dalam penerbangan dari Alexandria menuju Kairo dan dipaksa mendarat di Siprus. Saat ini semua sandera telah dibebaskan. (Kompas/kabarduniamiliter)

Egypt Air Dibajak dari Mesir ke Siprus

Otoritas penerbangan Mesir mengatakan pembajak pesawat tersebut mengklaim memakai sabuk dengan peledak.
Seorang pria yang diperkirakan menggunakan sabuk berbahan peledak telah membajak sebuah pesawat penumpang Mesir dalam penerbangan antara Alexandria dan Kairo, hari Selasa (28/3), dan memaksanya mendarat di Siprus, menurut para pejabat Mesir.
Setelah pesawat EgyptAir mendarat di bandar udara Larnaka, pembajak melepaskan semua orang dalam pesawat kecuali lima orang asing dan para awak, menurut EgyptAir.
Sekitar 60 orang, termasuk tujuh awak, ada di dalam pesawat itu, menurut para pejabat Mesir dan Siprus.
"Negosiasi-negosiasi dengan pembajak telah menghasilkan pembebasan semua penumpang pesawat kecuali para awak dan lima orang asing," menurut maskapai penerbangan tersebut dalam pernyataan tertulis.
Media Cyprus Broadcasting Corporation (CBC) melaporkan bahwa pesawat Egyptair itu membawa 55 penumpang dan tujuh orang awak. Pembajakan terjadi di wilayah informasi penerbangan Siprus dan pesawat itu dibelokkan ke Larnaka.
Jenis pesawat adalah Airbus 320, menurut kementerian penerbangan Mesir.
Kementerian tersebut dalam pernyataan tertulis mengatakan bahwa pilot Omar al-Gammal telah menginformasikan kepada pihak berwenang bahwa ia diancam oleh seorang penumpang yang memiliki sabuk bunuh diri dan memaksanya mendarat di Larnaka.
Pihak berwenang di Siprus mengatakan para pembajak tidak segera membuat tuntutan setelah pesawat itu mendarat di bandar udara di Larnaka.
Pesawat Egyptair itu seharusnya terbang dari kota Alexandria ke ibukota Mesir, Kairo. (Voa/kabarduniamiliter)

Abu Sayyaf Tawan Kapal Batubara Indonesia, Minta Tebusan 14 M

Kepala Badan Inteljen Negara (BIN), Sutiyoso mengatakan bahwa para pembajak meminta uang tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 milyar untuk pembebasan 10 sandera.
Dua kapal berbendera Indonesia dibajak di perairan Filipina dan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi awak kapal kini disandera. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan hal ini dalam keterangan pers yang diterima VOA Senin malam (28/3).
Sebelumnya beredar informasi bahwa dua kapal berbendera Indonesia yaitu kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batubara dan 10 awak kapal berkewarganegaraan Indonesia dibajak.
Kementerian Luar Negeri menyatakan telah melakukan penelusuran dan komunikasi dengan pemilik kapal dan sejumlah pihak di Indonesia dan Filipina yang menyatakan bahwa ketika dibajak, kedua kapal sedang dalam perjalanan dari Sungai Puting di Kalimatan Selatan menuju ke Batangas di Filipina Selatan.
Belum diketahui persis kapan pembajakan itu terjadi, karena pemilik kapal baru mengetahui terjadinya pembajakan pada hari Sabtu (26/3) setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku berasal dari kelompok gerilyawan Abu Sayyaf.
Lebih jauh Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa saat ini kapal Brahma 12 milik sebuah perusahaan tambang batubara di Banjarmasin – Kalimatan Selatan sudah berada di tangan otorita Filipina.
Beberapa sumber menyatakan kapal itu ditinggalkan dalam keadaan kosong di lepas pantai Kepulauan Sulu – Filipina. Namun kapal Anand 12 dan kesepuluh awak kapal masih berada di tangan pembajak dan belum diketahui lokasinya. Dalam dua kali komunikasi melalui telepon, pembajak menuntut sejumlah uang tebusan.
Kepala Badan Inteljen Negara, Sutiyoso sebagaimana dikutip sejumlah media di Jakarta mengatakan "pembajak meminta uang tebusan 50 juta peso atau sekitar Rp 14,3 milyar untuk pembebasan 10 sandera. Kami terus berkoordinasi dengan pihak keamanan Filipina untuk menentukan langkah lebih lanjut".
Belum jelas apakah Indonesia – baik pemilik kapal maupun otorita berwenang – akan memenuhi tuntutan uang tebusan itu atau tidak. Kementerian Luar Negeri Indonesia hanya menyatakan masih terus berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Kementerian Luar Negeri Filipina, dan bahwa prioritas utama saat ini adalah keselamatan 10 WNI yang disandera. [em/voa/kabarduniamiliter]

Penembakan Terjadi di Area Gedung Capitol, Washington DC

Washington DC - Seorang pria yang membawa senjata tiba-tiba melakukan penembakan di Gedung Capitol, Washington DC, Amerika Serikat. Kejadian itu mengejutkan turis dan polisi setempat.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (29/3/2016), penembakaan itu terjadi di area gedung Capitol yang merupakan kantor Kongres Amerika Serikat. Tepatnya di Capitol Visitor Center kompleks bawah tanah yang biasa dikunjungi turis.

Seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan pelaku penembakan itu berada bersama pengunjung lain, tiba-tiba meletuskan tembakan ke arah polisi hingga terjadi baku tembak. Penembakan ini tak terkait dengan kelompok terorisme.

Seorang perwira polisi dikabarkan terluka dalam insiden itu, termasuk dua orang turis. Namun belum ada pihak yang mengkonfirmasi soal korban dalam kejadian ini.

Peristiwa itu berlangsung cepat dan mengejutkan turis yang datang ke gedung Capitol. Saat kejadian, senat dan parlemen AS sedang tidak bekerja.

Polisi dan sumber kongres hanya mengatakan pelaku terluka dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Seorang turis yang berkunjung dari Los Angeles, Jay Blaskey, menggambarkan situasi tegang setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di dalam Capitol Visitors Center. "Itu sangat, sangat menakutkan, dan anda bisa merasakan rasa takut," ucap Blaskey.

Polisi sempat memblokir daerah sekitar AS Capitol setelah penembakan tersebut, namun tak lama kondisi berangsur normal. Ambulans dan kendaraan darurat lainnya lalu berdatangan ke depan Gedung Capitol AS dan pengamanan diperketat. (miq/miq/detik/kabarduniamiliter)

Takut IS, Warga Israel Diminta Tinggalkan Turki

Tel Aviv, - Pemerintah Israel mengimbau warganya untuk meninggalkan Turki secepat mungkin dikarenakan adanya ancaman serangan Islamic State. Hal ini karena banyak sel IS yang berasa di Turki.

Imbauan ini dikeluarkan Israel menyusul serangan bom di Istanbul, Turki. Tiga warga Israel termasuk di antara korban tewas dalam serangan bom tersebut.

Dalam statemennya hari ini seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (28/3/2016), kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebutkan adanya ancaman yang sangat nyata bahwa IS mentargetkan warga Israel maupun warga koalisi barat lain karena turut serta dalam pengeboman di Islamic State. Tidak disebutkan lebih rinci mengenai ancaman serangan tersebut.

Disebutkan bahwa warga Israel hendaknya tidak pergi ke Turki, dan jika berada di Turki saat ini, hendaknya pergi secepat mungkin.

"Infrastruktur teroris di Turki terus mengembangkan serangan-serangan baru terhadap target-target turis -- termasuk turis Israel -- di seluruh negeri itu," demikian statemen pemerintah Israel.

Sebelumnya pada 19 Maret lalu, tiga warga Israel dan seorang warga Iran tewas dalam aksi bom bunuh diri di Istiklal Caddesi, kawasan perbelanjaan terkenal di jantung kota Istanbul. Sebanyak 39 orang lainnya luka-luka dalam serangan bom itu. Otoritas Turki menyebut pelaku bom bunuh diri terkait IS.

(ita/ita/detik/kabarduniamiliter)

Ini Penampakan Pelatihan Militer Santoso di Poso

Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Abu Wardah alias Santoso melakukan kegiatan tadrib (pelatihan militer) di hutan di lokasi persembunyiannya di Poso, Sulawesi Tengah. Mereka membuat halang rintang sendiri untuk kegiatan tadrib ini.

"Mereka mendirikan tenda dari terpal sebagai camp mereka selama di hutan. Di hutan itu mereka melakukan tadrib," ujar Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi kepada detikcom, Senin (28/3/2016).

Rudy mengatakan, kelompok Santoso terus bergerak berpindah-pindah tempat setiap hari. Mereka berjalan menyusuri hutan dari pagi hingga sore hari.

"Saat menemukan lokasi yang cocok untuk dijadikan sebagai camp kemudian mendirikan tenda terpal dan masak makanan," imbuhnya.

Adapun, pelatihan militer dilakukan kelompok Santoso di hutan dengan membuat halang rintang sendiri.

Dari foto yang diperoleh detikcom, kelompok Santoso melakukan kegiatan tadrib dengan berlatih di halang rintang tersebut. Mereka bergelantungan di atas seutas tambang atau berlatih keseimbangan di antara tiang kayu yang dibentuk seperti esteger.

Rudy mengungkap, keberadaan Santoso saat ini diyakini masih berada di Poso, Sulteng. Santoso semakin terjepit karena banyak kurir yang sudah diputus oleh tim Satgas Tinombala yang terus memburunya dalam keadaan hidup atau mati.  Namun sampai saat ini belum ada info berapa jumlah personel MIT, dan gesitnya mereka sehingga TNI-Polri belum bisa menangkapnya. (Detik/kabarduniamiliter)

IS Rilis Video Terkait Bom Brussel

Video terbaru dari Islamic State ini berjudul "mata dibalas mata". Serangan IS ke Belgia memang merupakan balasan atas sikap negara tersebut yang bersama AS dalam memerangi Islamic State. Maka IS tidak akan membiarkan barat hidup tenang, sementara warga sipil di Islamic State terus dihujani bom oleh koalisi salib internasional. (Furat/kabarduniamiliter)

Suriah Klaim Telah Rebut Palmyra dari IS

Pasukan gabungan Rezim Bashar Assad, milisi syiah dan tentara Rusia mengklaim telah merebut kota Palmyra dari Negara Islam (IS), seperti disampaikan oleh media pemerintah dan organisasi pemantau. Namun belum ada konfirmasi resmi dari IS.
Tentara Suriah telah melakukan pertempuran darat selama beberapa hari, didukung oleh serangan udara Rusia. Sumber militer mengatakan pasukan tentara sekarang "mengontrol penuh" wilayah itu. Sekitar 10.000 pasukan diterjunkan untuk melawan tentara IS yang hanya berjumlah ratusan.
IS menguasai kota yang menjadi situs Warisan Budaya Unesco dan kota modern pada Mei 2015 lalu. Namun kini kota itu rusak akibat serangan militer Rusia yang membabi buta.
Sebuah foto yang dirilis oleh militer Suriah pada Sabtu (26/03) menunjukkan helikopter dan kendaraan lapis baja dalam posisi menembak di Palmyra.
Tetapi kapan foto itu diambil belum dapat diverifikasi secara independen.
Organisasi pemantau Suriah Syrian Observatory for Human Rights, yang berbasis di Inggris, membantah bahwa Rezim Assad telah menguasai penuh kota Palmyra, masih ada pertempuran bersenjata di bagian timur kota itu, tetapi merek menyebut pasukan IS telah terdesak di arah timur kota tersebut. (Detik/kabarduniamiliter)

10rb Pasukan Syiah Lawan 400 Tentara IS di Palmyra

Sebuah sumber pro revolusi Suriah mengatakan bahwa Bashar Assad menggunakan 10.000 pasukan termasuk pasukan Rusia untuk merebut Palmyra yang di dalamnya hanya dijaga oleh sekitar 400 tentara IS. Tidak hanya itu, Tentara syiah tersebut dibantu oleh serangan udara oleh Rusia. Ajaibnya sampai saat ini Palmyra masih dikuasai IS dan bahkan beberapa tentara Rusia yang dikenal sangat tangguh bisa keok disini. (CR/kabarduniamiliter)

Belgia Minta Warga Tunda Aksi Protes Terkait Bom Brussel

Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon meminta segenap warga Belgia menunda rencana aksi protes mereka terkait kejadian bom Brussels. Pemerintah menganggap keadaan negara yang terletak di barat Eropa tersebut belum benar-benar aman.

"Kami mengajak warga untuk tidak perlu melakukan manifestasi ini," kata Jambon, seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/3/2016).

Petugas keamanan khawatir karena status kota masih dalam keadaan siaga.

Serangan teror bom pada Selasa (22/3) lalu menewaskan sedikitnya 31 orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Sementara itu Bandara Brussels sendiri masih akan ditutup hingga Selasa (29/3) mendatang. Upaya perbaikan masih berlangsung dan pengamanan yang baru akan diterapkan di terminal yang menjadi lokasi ledakan.

"Bandara Brussels mulai bersiap untuk memulihkan kembali sebagian aktivitas penerbangan penumpang dan memberlakukan aturan keamanan baru di bandara-bandara Belgia lainnya, yang diputuskan oleh pemerintah federal," demikian pernyataan pihak Bandara Internasional Zaventem Brussels, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/3).

Tidak dijelaskan lebih lanjut soal aturan keamanan baru yang dimaksud. Namun usai ledakan bom mengguncang bandara Brussels dan stasiun Maelbeek pada 22 Maret lalu, otoritas Belgia menuai kritikan soal lemahnya sistem keamanan di bandaranya yang tidak memiliki pemeriksaan sistematis terhadap setiap penumpang yang memasuki terminal keberangkatan. (rna/jor/detik/kabarduniamiliter)

IS Ledakkan Markas Militer Saudi di Yaman

SANAA, Tiga bom martir mengguncang sebuah kamp militer koalisi pimpinan Arab Saudi di Aden, ibu kota sementara Yaman, Jumat (25/3/2016). Setidaknya 22 orang dilaporkan tewas, baik tentara maupun sipil pendukungnya.
IS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui pernyataan singkat yang dirilis kantor berita pendukungnya, Amaq.
Bom pertama meledak di pos pemeriksaan, beberapa meter dari kamp di Distrik al-Hasswa di Aden.
Juru Bicara Keamanan Aden, Nizar Anwar, mengatakan, 18 orang tewas dalam ledakan pertama.
Bom kedua meledak saat pelaku bom menabrakkan ambulans yang dikendarainya ke kendaraan tim penyelamat. Empat orang tewas dalam serangan ini.
Sementara itu, pelaku bom martir ketiga diketahui meledakkan diri dalam mobil yang diparkirkan di dekat kamp. (Kompas/kabarduniamiliter)

18 Tentara Irak Tewas di Ayn Al-Assad

18 Tentara elit rezim syiah irak tewas setelah IS menyerang di daerah Ayn Al-Assad. Selain korban tewas, terdapat 16 tentara luka berat dalam serangan ini. (WCR/kabarduniamiliter)

Top