Sebuah kapal yang mengangkut ratusan Muslim Rohingya mengirimkan panggilan darurat meminta diselamatkan. Mereka terjebak dalam kapal di tengah lautan yang ditinggalkan kaptennya.
Selama tiga hari dikabarkan mereka hidup tanpa makanan dan air bersih untuk minum. Kapal yang ditumpangi pun kehabisan bahan bakar.
Seperti dilansir dari The Washington Post, Selasa (12/5), Direktur Arakan Project, Chris Lewa yang memantau pergerakan Muslim Rohingya mengatakan dirinya berbicara dengan salah satu imigran Rohingya. Chris melaporkan ada sekitar 350 orang yang terjebak di kapal tersebut.
Kebanyakan mereka berasal dari Myanmar yang memang tempat Muslim Rohingya berkonflik. Dilaporkan mereka bisa melihat pantai dari kapal. Hanya saja tidak mengetahui letak persis keberadaan kapal mereka.
Kemungkinan kapal tersebut berada di dekat Langkawi, sebuah pulau resor di Malaysia. Pulau ini memang menjadi titik pelarian kurang lebih seribu Muslim Rohingya dan Bangladesh dalam beberapa hari terakhir.(rz/eramuslim /infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: