Negara Islam (IS) kembali merilis video yang cukup menggentarkan. Kali ini video itu menampilkan seorang bocah laki-laki yang mengeksekusi dua pria yang terbukti sebagai mata-mata Rusia.
Video berdurasi tujuh setengah menit itu dirilis sayap media IS, Al Hayat pada Selasa (13/1/2015) malam dan kemungkinan besar direkam pada November 2014.
Dalam video itu terlihat dua pria yang diinterogasi oleh seorang tentara IS terkait upaya mereka melakukan infiltrasi ke dalam tubuh Negara Islam di Suriah. Usai interogasi itu, seorang bocah yang berdiri di samping tentara IS menembak kedua orang itu hingga tewas.
Video yang masih dalam upaya verifikasi itu dibuka dengan interogasi terhadap salah seorang pria bernama Mameyev Jambulat Yesenjanovich, yang mengaku berasal dari Kazakhstan.
Kepada sang interogator, Mameyev mengatakan dia direkrut Dinas Intelijen Rusia (FSB) untuk mendekati salah seorang tentara IS di Suriah.
Pria kedua mengaku bernama Ashimov Sergei Nikolayavich tidak menyebutkan kewarganegaraannya namun mengaku bekerja untuk FSB dan ditugaskan untuk membunuh seorang tentara IS.
Setelah interogasi usai, video itu kemudian beralih sebuah lokasi di luar ruangan. Di tempat itu seorang pria bercambang yang diyakini sebagai seorang anggota ISIS yang mengenakan pakaian militer berdiri di samping seorang bocah laki-laki berusia sekitar 10 tahun yang menggenggam sepucuk pistol.
Bocah itu berambut panjang dan mengenakan jaket berwarna hitam dan celana panjang bercorak militer. Sementara dua orang agen Rusia itu mengenakan pakaian berwarna abu-abu dan berlutut di depan pria bercambang dan bocah itu.
Tak lama kemudian bocah itu berjalan menghampiri kedua pria tersebut dan menembak kepala kedua orang itu masing-masing satu kali. Setelah kedua orang itu rubuh, bocah tersebut menembak mereka beberapa kali lagi.
Di akhir video itu, bocah tersebut kembali muncul dan mengatakan bahwa dia ingin tumbuh besar untuk membunuh orang-orang kafir yang memerangi Islam. Dalam video itu, bocah tersebut mengaku bernama Abdallah berasal dari Kazakhstan. Sejauh ini FSB belum memberikan komentar terkait video baru IS itu.
Dari video itu IS terlihat ingin menunjukkan bahwa generasi anak-anak mereka mereka bukanlah generasi yang cengeng. Memang sejak di sekolah dasar, Negara Islam telah memberlakukan kurikulum yang membentuk mental anak-anaknya agar menjadi pejuang Islam yang tidak takut mati. Bisa jadi di masa depan, kekuatan IS jauh lebih kuat dari saat ini, sebab mereka terdidik mentalnya sejak dini. (Kompas/DM)
Post Comment
Tidak ada komentar: