Ledakan di luar gedung pengadilan di kota Kharkiv, Ukraina timur, hari Senin (19/1) melukai sedikitnya 12 orang.
Ledakan itu terjadi tidak lama setelah para pendukung partai nasionalis Ukraina, Svoboda, meninggalkan gedung itu, dimana seorang anggota partai sedang diadili.
Seorang jaksa senior mengatakan terlalu dini untuk mengatakan apakah Svoboda terlibat, tetapi ia mengatakan ledakan itu akan diselidiki sebagai tindak teroris.
Sebelumnya hari Senin, Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan kepada wartawan ada bukti yang tidak dapat disangkal Rusia terus mengirim tentara dan peralatan untuk membantu separatis.
Yatsenyuk mengatakan intelijen Ukraina telah melihat tank-tank, howitzers, persenjataan misil dan peralatan pengintaian elektronik. Ia mengatakan senjata hanya dapat datang dari militer Rusia. (Voaindonesia/IDM)
Post Comment
Tidak ada komentar: