Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menunjukkan kemarahannya atas kunjungan pejabat Amerika Serikat ke kelompok milisi Kurdi yang mengendalikan Kota Kobane, Suriah, dengan mendesak Washington memilih Turki atau para teroris.

Pekan lalu utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengunjungi wilayah utara Suriah di mana pasukan Kurdi bermukim. Turki diketahui menganggap pasukan Kurdi sebagai teroris.

Kunjungan utusan tersebut membuat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berang. Pria 61 tahun itu meminta Washington memilih untuk berpihak pada mereka atau Partai Demokratik Kurdi (PYD) sebagai mitra.

“Bagaimana kami bisa percaya kalian? Saya yang mitra Anda (AS) atau teroris di Kobani yang kalian pilih?” tegas Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir ABC News, Minggu (7/2/2016).

Utusan AS Brett McGurk mengunjungi Kobani pekan lalu dan bertemu dengan sayap militan PYD. Negeri Paman Sam diketahui memberikan bantuan kepada PYD untuk menyingkirkan militan IS di wilayah tersebut selama satu tahun terakhir.

Turki menganggap PYD dan YPG sebagai teroris karena berafiliasi dengan partai terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang mengobarkan pemberontakan bersenjata di Turki, sedangkan pihak oposisi Suriah menuding mereka terlalu dekat dengan rezim di Damaskus.

Namun, koalisi telah bekerja sama erat dengan YPG sejak melancarkan serangan udara di Suriah pada September 2014, memperluas serangan yang dimulai di Irak sebulan sebelumnya. 

"Apakah mereka menerima PKK sebagai organisasi teroris? Kemudian mengapa mereka tidak mendaftar PYD dan YPG sebagai organisasi teroris juga?" tanya Erdogan. (atjehcyber/kabarduniamiliter)

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top