Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Brussels - Pemeriksaan keamanan baru diberlakukan di bandara Brussels, Belgia usai serangan bom. Namun sistem baru ini malah memicu antrean panjang dan membuat penumpang ketinggalan pesawat.

Bandara Internasional Brussels di Zaventem, yang merupakan bandara utama di Belgia, telah membuka kembali sebagian terminal keberangkatan pada Senin (2/5) atau selang 40 hari setelah dua ledakan mengguncang bandara itu pada 22 Maret 2016 lalu dan menewaskan 32 orang.

Meski dibuka kembali, seperti dilansir Reuters, Rabu (4/5/2016), baru sekitar 80 persen terminal keberangkatan yang beroperasi. Ditambah dengan adanya sistem keamanan yang baru, para penumpang mengeluhkan pemeriksaan polisi di pintu masuk bandara yang memicu antrean panjang.

Antrean di pintu masuk bandara Brussels (REUTERS/Francois Lenoir)

Pemeriksaan keamanan baru itu disebut membuat penumpang mengantre beberapa jam dan memicu risiko keamanan baru dengan adanya kerumunan orang di luar gedung. Mantan Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme, ketinggalan pesawat ke Budapest, setelah mengantre selama 2 jam 40 menit.

"Beberapa minggu ke depan, saya akan berpikir dua kali untuk memilih Bandara Brussels. Saya pikir Paris menjadi opsi lebih baik," tutur Leterme kepada surat kabar Belgia, Het Laatste Nieuws.

Dengan sejumlah bandara besar di Paris, Amsterdam, dan Duesseldorf yang mudah diakses dengan kereta dari Brussels, kekacauan di bandara internasional itu bisa memicu dampak ekonomi yang besar.

Secara terpisah, pengelola bandara Brussels menyalahkan pihak kepolisian yang memutuskan untuk memeriksa satu per satu penumpang dan barang bawaan mereka di pintu masuk. Sebelumnya bandara Brussels tidak memberlakukan pemeriksaan sejak pintu masuk gedung bandara, melainkan setelah penumpang check-in.

"Kami bekerja siang dan malam selama 40 hari untuk bisa membuka kembali bandara dan sejumlah perwakilan kepolisian bersikeras menerapkan sistem pemeriksaan sebelum check-in yang aneh. Tinggalkan itu... Kita malah menembak diri kita sendiri di kaki dan membuat diri kita bodoh di mata dunia," sebut Presiden Direksi Bandara Brussels, Marc Descheemaecker, melalui akun Facebook-nya.

Sedangkan pihak asosiasi kepolisian setempat VSOA menyalahkan kurangnya staf dari perusahaan keamanan yang ditugaskan memeriksa penumpang sejak pintu masuk. "Kami terbuka untuk semua saran untuk meningkatkan pemeriksaan, tapi satu hal yang pasti, keamanan di bandara harus lebih baik dari sebelum 22 Maret," tegas juru bicara VSOA.

Menanggapi hal ini, Kementerian Dalam Negeri Belgia yang bertanggung jawab atas sektor keamanan, menyatakan akan menggelar rapat untuk mencari solusi.

(Reuters/detik/kabarduniamiliter)

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top