Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan ingin menjalin hubungan dengan pemerintahan khilafah atau Islamic State (IS), sehingga badan itu bisa mengirim bantuan bagi 10 juta warga yang hidup di bawah naungan IS di Irak dan Suriah.
“Ya kami sedang berupaya menjalin hubungan dengan IS,” ujar Yves Daccord – Dirjen ICRC dalam wawancara dengan kantor berita Perancis AFP.
Daccord menyampaikan komentarnya menjelang konferensi Palang Merah Internasional di Jenewa yang dijadwalkan akan membahas isu-isu yang dihadapi para pekerja kemanusiaan dalam lingkungan yang semakin rumit dan menantang.
“Saya kira sebagian besar organisasi internasional harus mengkaji kembali kegiatan mereka di daerah-daerah ini, karena jika tidak mereka tidak bisa bekerja,” ujar Daccord.
“Kita tidak bisa datang langsung dari Jenewa” dan berharap kelompok-kelompok bersenjata akan membiarkan kita bekerja,” tuturnya.
ICRC sudah menjalin hubungan dengan IS cabang Afrika Barat (barat menyebut dengan Boko Haram) di Nigeria. Daccord mengatakan kepada AFP, terjalinnya hubungan dengan jihadis ini tidak dibangun dalam satu hari. “Butuh waktu panjang dan orang yang tepat,” tambahnya.
Sebuah organisasi harus benar-benar “tidak berpihak” dalam berurusan dengan jihadis ini, ujar Daccord. “Badan bantuan seperti ICRC – harus melakukan apa yang benar-benar bersifat kemanusiaan. Tidak ada agenda sosial, tidak ada perubahan agenda,” tegasnya. Namun IS sendiri sangat memperketat akses orang asing. Namun IS juga sering mengeluarkan izin bagi mereka yang ingin masuk ke wilayahnya seperti para wartawan. [em/ii/voa/infoduniamiliter]
Link: http://www.infoduniamiliter.com/2015/12/palang-merah-internasional-ingin-bangun.html
Post Comment
Tidak ada komentar: