Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Pihak Taliban menolak perundingan damai yang digagas Kelompok Kerja Empat Negara (Quadrilateral Coordinatiion Group). Taliban menuntut penghapusan kelompoknya dari daftar hitam internasional sebelum perundingan damai dilakukan.

"Kami ingin menegaskan bahwa sampai pendudukan pasukan asing berakhir, sampai nama Taliban dihapus dari daftar hitam internasional dan sampai tahanan kami dilepaskan, pembicaraan tidak akan membuahkan hasil," ujar pihak Taliban dalam pernyataannya seperti dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (5/3/2016).

Pernyataan tersebut muncul dari pembicaraan tatap muka antara kelompok militan dengan pemerintah Afghanistan yang berharap pembicaraan akan dimulai di Islamabad pada pekan ini.

"Kami tegas menyatakan pemimpin terhormat dari Taliban tidak memberikan wewenang kepada siapa pun untuk berpartisipasi dalam pertemuan dan Dewan Pimpinan Emirat Islam telah memutuskan untuk tidak mengambil bagian di dalamnya," imbuh pihak Taliban.

Pernyataan ini merupakan pukulan bagi upaya Afghanistan, China, Pakistan dan Amerika Serikat yang tergabung dalam Kelompok Kerja Empat Negara. Negosiasi perundingan damai dilakukan untuk mengakhiri pemberontakan panjang dan berdarah Taliban di Afghanistan.

Delegasi Kelompok Kerja Empat Negara bertemu di Kabul pada akhir Februari untuk putaran keempat perundingan yang bertujuan menghidupkan kembali proses perdamaian yang baru lahir dan sempat terhenti musim panas lalu. Mereka menyerukan dialog langsung antara Taliban dan pemerintah Afghanistan pekan ini.

Pemerintah Afghanistan berulangkali menyerukan semua kelompok Taliban untuk duduk bersama dalam perundingan. Meskipun Presiden Ashraf Ghani mengatakan pemerintahannya tidak akan berdamai dengan orang-orang yang membunuh warga sipil.

Pakistan - pendukung bersejarah Taliban - menggelar putaran pertama perundingan langsung dengan Taliban pada bulan Juli. Namun negosiasi terhenti ketika pemberontak terlambat mengkonfirmasi kematian pemimpin dan pendiri Taliban Mullah Mohammed Omar dan memicu pertikaian dalam kelompok.

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top