Pentagon panik dengan sepak terjang kapal mata-mata Rusia yang mengintai pangkalan kapal selam nuklir Amerika Serikat (AS) di dekat Atlantik Utara. Pentagon bahkan mengerahkan kapal-kapal militer, pesawat terbang hingga satelit pengintai untuk memantau pergerakan kapal mata-mata Rusia itu.
Kapal mata-mata Rusia bernama Yantar itu sejatinya berada di perairan internasional. Sehingga tidak bisa dianggap melanggar aturan apapun.
Namun, pejabat senior Pentagon mengatakan kepada Fox News, bahwa Pentagon tidak berhenti memantau sejak kapal mata-mata Rusia itu terlacak satelit di Atlantik Utara.
Saat ini, kapal mata-mata Yantar bergerak ke wilayah di dekat Kuba. Menurut laporan media AS itu, Pentagon tidak bisa menyembunyikan kepanikannya tentang fakta bahwa kapal Yantar sempat berada di sebuah wilayah lepas pantai yang berjarak 300 mil dari pangkalan kapal selam nuklir AS di Kings Bay, Georgia.
Pentagon tak peduli meskipun keberadaan kapal mata-mata Rusia itu masih ada di wilayah internasional.
“Saya bisa mengkonfirmasi bahwa kami menyadari kapal Rusia beroperasi di perairan internasional, di lepas pantai timur Amerika Serikat,” kata pejabat Pentagon, Letnan Kolonel Tom Crosson kepada Sputnik yang dilansir Jumat (4/9/2015). ”Kami (Departemen Pertahanan AS) tidak mendiskusikan hal ini dengan Rusia,” katanya lagi.
Spesifikasi kapal mata-mata Yantar pernah diungkap pejabat Kementerian Pertahanan Rusia, Mei lalu. Kapal itu memang diandalkan untuk riset oseanografi terbaru. Namun, terkait sepak terjangnya yang mendekati pangkalan kapal selam nuklir AS, Rusia tidak bersedia mengkonfirmasi.
“(Kapal) Yantar dilengkapi dengan fasilitas unik di dalamnya, untuk penelitian ilmiah yang memungkinkan kapal itu untuk mengumpulkan data tentang lingkungan laut, baik dalam kondisi bergerak maupun tertahan,” kata Kepala Departemen Penelitian Laut di Kementerian Pertahanan Rusia, Alexei Burilichev.
(mas/sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1L9pUFZ
Post Comment
Tidak ada komentar: