Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Ribuan pengungsi anak-anak dan remaja dilaporkan telah hilang di Jerman dalam setahun terakhir. Dikhawatirkan sebagian dari mereka jatuh ke tangan para penjahat dan penyelundup manusia.

Organisasi berita Jerman, Funke Mediengruppe melaporkan seperti dilansir Press TV, Selasa (12/4/2016), sebanyak 5.835 pengungsi anak-anak dari negara-negara di Afrika, Timur Tengah dan Asia Tengah hilang negara Eropa Barat itu pada tahun 2015. Di antara jumlah tersebut, 555 orang di antaranya berusia di bawah 14 tahun.

Mayoritas anak-anak tanpa pendamping yang hilang tersebut berasal dari Afghanistan, Suriah, Eritrea, Maroko dan Aljazair.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman Johannes Dimroth mengkonfirmasi pemberitaan media, bahwa pemerintah telah menyampaikan kepada parlemen mengenai hilangnya nyaris 6 ribu pengungsi anak tersebut. Pemerintah Berlin tidak punya indikasi mengenai keberadaan mereka saat ini.

Bahkan dikatakan Dimroth, jumlah sebenarnya anak-anak yang hilang itu bisa sedikit lebih banyak daripada statistik yang ada.

Atas masalah ini, pemerintah Berlin telah menuai kecaman dari para politisi Partai Hijau, yang menganggap pemerintah tidak mengambil langkah-langkah serius untuk menanggulangi masalah tersebut.

Namun menurut juru bicara Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Keluarga, Verena Herb, pemerintah sangat sensitif mengenai masalah ini dan telah mengambil langkah-langkah legal dan praktis untuk mengatasinya.

"Kita tak bisa mengesampingkan bahwa anak-anak dan remaja ini mungkin jatuh ke tangan para penjahat," tutur Herb.

Dikatakannya, pusat-pusat penerimaan pengungsi baru akan dibuka, khususnya untuk anak-anak dan remaja yang tanpa pendamping.

Sebelumnya pada Februari lalu, badan kepolisian Uni Eropa, Europol menyatakan bahwa lebih dari 10 ribu pengungsi anak tanpa pendamping, telah hilang setibanya di Eropa dalam kurun waktu 18-24 bulan terakhir. (Detik/kabarduniamiliter)

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top