Sejumlah saksi mata menuturkan kepada Reuters, Selasa (19/4/2016), baku tembak sempat berlangsung selama lebih dari 30 menit setelah ledakan terjadi di kompleks gedung pemerintahan di Kabul, yang juga menjadi lokasi markas NATO dan Kedubes AS.
Baik Kedubes AS maupun markas NATO tidak terkena dampak ledakan itu. Namun gambar dari lokasi kejadian menunjukkan kaca jendela salah satu kantor di kompleks unit Direktorat Keamanan Nasional (NDS) pecah akibat ledakan.
Kementerian Kesehatan Afghanistan menyebut beberapa warga sipil dan personel militer terjebak di tengah serangan bom itu. Beberapa orang dilaporkan tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Islmail Kawosi, menyebut jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah. (Detik/kabarduniamiliter)
Kementerian Kesehatan Afghanistan menyebut beberapa warga sipil dan personel militer terjebak di tengah serangan bom itu. Beberapa orang dilaporkan tewas dan lebih dari 200 orang luka-luka. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Islmail Kawosi, menyebut jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah. (Detik/kabarduniamiliter)
Post Comment
Tidak ada komentar: