Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Islamic State mengklaim mudah untuk membeli bom nuklir dari Pakistan. IS bahkan mengklaim hanya butuh waktu satu tahun untuk membeli senjata nuklir melalui pejabat Pakistan yang korup.

Klaim itu muncul dalam majalah resminya, Dabiq. John Ambrose, warga Inggris yang disandera IS dalam dua tahun terakhir ikut membantu IS dalam memberikan analisa dalam majalah itu, terkait mudahnya IS membeli senjata nuklir dari Pakistan.

Dalam artikel di majalah itu, IS sesumbar telah menyita tank, peluncur roket, hingga sistem rudal anti-pesawat, dari AS dan Iran yang semula dikirim untuk sekutu mereka namun jatuh ke tangan militer IS.

“IS memiliki simpanan miliaran dolar, sehingga bisa untuk membeli perangkat nuklir Pakistan melalui jaringan yang terhubung ke pejabat yang korup di wilayah itu,” bunyi artikel majalah yang dikelola IS itu.

”Dan jika tidak bom nuklir, bagaimana dengan beberapa ribu ton peledak amonium nitrat? Itu cukup mudah untuk membuatnya,” lanjut klaim IS, seperti dilansir Independent, Sabtu (23/5/2015).

Sementara itu, Anthony Glees, Direktur Pusat Studi Keamanan dan Intelijen di Universitas Buckingham, mengatakan bahwa ide Pakistan untuk menjual senjata nuklir pada IS adalah hal yang miris.

”Ini akan menjadi semacam bunuh diri untuk Pakistan, memasok mereka dan bunuh diri untuk kepentingan IS. Hal itu akan menyebabkan intervensi militer langsung,” katanya kepada Mail Online.

”Namun ada kemungkinan bahwa IS mungkin mencoba untuk mendapatkan senjata nuklir dari suatu tempat, tapi jika demikian, semua lembaga intelijen Barat akan waspada dan mencegah hal itu,” lanjut dia.

“Untuk mendapatkan bahan peledak non-nuklir, memang tidak sulit. Saya tidak percaya IS bisa memperoleh senjata nuklir. IS sombong. Mereka mengejek baik kita, tak hanya di Barat, tetapi juga negara-negara Timur Tengah lainnya dan mempemalukan Pakistan pada saat yang sama,” lanjut dia.
(mas/sindo/infoduniamiliter )

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top