Bursa efek New York (NYSE), Amerika Serikat (AS), secara tiba-tiba ditutup pada pukul 11. 30 waktu setempat. Pihak berwenang menepis dugaan isu peretasan yang menyebabkan NYSE ditutup.
Penutupan tersebut menimbulkan tanda tanya. Namun pihak NYSE menegaskan penutupan hanyalah lantaran ada masalah teknis saja. “Kami mengalami masalah teknis dan bukan ada pihak yang berusaha meretas kami,” papar NYSE dilansir Reuters.
Hingga dini hari tadi NYSE belum dibuka kembali. Mark Otto dari J Streicher & Co mengungkapkan tidak ada kepanikan saat NYSE ditutup. “Kami sekarang ini menanti instruksi (untuk kembali beraktivitas). Segalanya bisa dikendalikan,” paparnya dari lantai bursa.
Penutupan NYSE secara tiba-tiba ini terjadi tak lama setelah United Airlines mengalami masalah pada sistem komputernya. Maskapai tersebut tidak bisa beroperasi untuk beberapa jam kemarin di seluruh banadara di AS. Alhasil saham United Airlines anjlok 2,96% di harga USD52,70 per lembar.
Departemen Pertahanan AS pun menyatakan tidak ada kecurigaan akan penutupan NYSE. “Tidak ada hubungannya (dengan United Airlines),” demikian keterangan Departemen Pertahanan AS dilansir CNN.
Sedangkan Kepala Komisi Bursa AS Mary Jo White mengatakan akan terus memantau keadaan di NYSE hingga situasi kembali normal. Sebelum ditutup tiba-tiba, nyaris semua perdagangan berada di zona merah.
Sebelumnya, NYSE pernah ditutup secara tiba-tiba di tengah perdagangan atau terlambat beraktivitas saat Badai Sandy menerjang Oktober 2012 serta pada penyerangan teroris 11 September 2011 silam. Ketika badai salju menerjang Februari 1994 lalu, NYSE juga dibuka terlambat. (Sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1gpfES4
Post Comment
Tidak ada komentar: