Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah


Militer AS akan memangkas sebanyak 40.000 tentaranya di dalam dan di luar negeri selama dua tahun ke depan. Seorang pejabat pertahanan mengemukakan hal itu Selasa (7/7/2015) waktu setempat dan dinilai sebagai sebuah langkah yang akan meningkatkan keraguan kemampuan militer negara itu dalam berperang.

Harian USA Today melaporkan, berdasarkan rencana pemotongan anggaran, militer AS hanya akan berkekuatan 450.000 tentara pada akhir tahun anggaran 2017, walau pada 2013 militer dalam dokumen anggarannya berpendapat bahwa kekuatan yang kurang dari 450.000 tentara mungkin akan berarti tidak akan bisa memenangkan perang. 

Sebagai perbandingan, harian itu melaporkan, jumlah personel militer AS membengkak menjadi 570.000 pria dan wanita pada puncak pertempuran di Irak dan Afganistan. 

Laporan USA Today juga menyebutkan bahwa selain tentara, sebanyak pegawai sipil yang bekerja untuk militer juga akan diberhentikan. Pejabat yang menjadi sumber AFP membenarkan laporan tersebut. 

Harian itu mengutip dokumen yang diperolehnya dan mengatakan, pemangkasan tersebut dilakukan untuk menghemat uang.

Menurut USA Today, langkah itu akan mempengaruhi hampir semua pos militer AS di dalam negeri dan luar negeri.

Pejabat pertahanan tersebut mengatakan kepadaAFP bahwa militer berencana untuk mengumumkan pemotongan itu segera. Sementara laporan USA Today menyebutkan bahwa masalah itu akan dibahas pada pekan ini.

Pemotongan anggaran pemerintah secara keseluruhan dijadwalkan akan mulai Oktober mendatang dan jika Kongres tidak mencegah hal itu, militer harus memberhentikan sekitar 30.000 hingga 40.000 tentara. Demikian menurut dokumen yang dikutip USA Today itu.

Hal itu muncul hanya sehari setelah Presiden Barack Obama mengatakan bahwa koalisi yang dipimpin AS untuk memerangi Negara Islam akan meningkatkan serangannya di Suriah, serta memperingatkan bahwa pertempuran akan berlangsung lama. Ketika berbicara kepada wartawan setelah briefing di Pentagon hari Senin, Obama memperingatkan perang itu "tidak akan berlangsung cepat. Ini merupakan perang jangka panjang."

Obama menambahkan, banyak hal yang perlu dilakukan untuk melatih pasukan pemerintah syiah dan pejuang suku Sunni sekuler di Irak, serta pemberontak Suriah yang sekuler.

Menurut USA Today, sejumlah brigade yang ditempatkan di Fort Benning di Georgia dan Joint Base Elmendorf-Richardson di Alaska termasuk di antara yang akan dirampingkan. 

Senator Dan Sullivan, seorang Republikan dari Alaska, mengatakan kepada harian itu bahwa pemangkasan tersebut "tidak masuk akal secara strategis."

Lebih dari setahun setelah IS menguasai banyak wilayah Irak dan Suriah, Amerika Serikat dan sekutunya tengah berjuang untuk memerangi negara itu dalam lewat sejumlah serangan udara yang dikenal sebagai Operation Inherent Resolve.

Pentagon bulan lalu mengatakan, pihaknya sedang mengirim 450 tentara AS tambahan yang akan bertindak sebagai penasihat untuk membantu pasukan Irak dalam merebut kembali kendali di kota Ramadi dari IS. (Kompas/infoduniamiliter)

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top