Setelah dua hari serangan ke beberapa desa perbatasan Somalia di wilayah Bakool, kontingen Ethiopia yang merupakan bagian dari pasukan Uni Afrika kini dilaporkan membantai lebih dari 60 warga sipil di wilayah tersebut, Harar24 melaporkan Selasa (21/7/2015).
Menurut warga lebih dari 60 warga sipil tak bersenjata, termasuk perempuan dan anak-anak ditembak mati sementara rumah dan properti lainnya juga hancur, dengan penduduk setempat mengatakan pasukan Ethiopia yang melakukan kekejaman tersebut.
Beberapa desa yang merasakan banyak kejahatan ini termasuk Wargadud, Moregabey, Garasweyne dan Burdhuhule, di mana pasukan Ethiopia dilaporkan melakukan pembantaian membabi buta.
Menurut sesepuh klan lokal dari desa Burdhule, lebih dari enam puluh orang termasuk perempuan, anak-anak dan lanjut usia tewas di desa-desa yang diserang. "Pasukan Ethiopia tanpa pandang bulu membunuh lebih dari 40 orang termasuk perempuan dan anak-anak Di desa Wargadud," kata tetua. "Mereka juga masuk desa Garasweyne dan Burdhuhule, di mana mereka mengeksekusi hampir setiap warga sipil yang mereka lihat." Tambah tetua klan.
Kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Ethiopia yang merupakan bagian dari misi Uni Afrika di Somalia ini terjadi beberapa jam setelah pasukan AMISOM dari kontingen Burundi menembak mati lebih dari 20 warga sipil di kota Marka di wilayah Lower Shebelle dalam apa warga di kota menggambarkan pembunuhan berdarah dingin.
Berbagai pembantaian terhadap warga sipil ini disinyalir sebagai pelampiasan dendam mereka terhadap kelompok mujahidin Al-Shabaab yang telah membuat kerugian sangat besar bagi pasukan AMISOM khususnya dari Burundi dan Ethiopia.
Ketidakmampuan mereka untuk melawan taktik gerilya Al-Shabaab membuat mereka menjadikan warga sipil Somalia sebagai sasaran pelampiasan kemarahan. (st/harar/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1gPmwbB
Post Comment
Tidak ada komentar: