Rakyat Ukraina hari Jumat memperingati genap satu tahun penembak jatuhan pesawat penumpang Malaysian Airlines penerbangan MH17 dengan sebuah misil di angkasa bagian timur negara itu yang dikuasai pemberontak.
Orang datang membawa bunga, mainan dan pesawat terbang kertas dengan pesan kepada kedutaan Belanda, dimana bendera Belanda dinaikkan setengah tiang. Mayoritas ke-298 orang yang tewas dalam pesawat itu adalah warga-negara Belanda.
Peringatan serupa diadakan di Moskow dimana puluhan orang berkumpul di luar kedutaan Belanda, juga membawa bunga dan pesawat terbang kertas dengan nama-nama korban penembakan itu.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko hari Jumat menyebut penembak jatuhan penerbangan MH17 “serangan teroris yang keji” dan mengatakan tembakan maut misil itu hanya dapat terjadi dengan partisipasi dari Rusia.
Poroshenko berbicara melalui telepon hari Jumat dengan Wakil Presiden Amerika Joe Biden, dan kedua pemimpin sependapat mengenai pentingnya dan mendesaknya pencarian keadilan atas penembak jatuhan MH-17.
Gedung Putih mengatakan Biden juga menjanjikan dukungan Amerika bagi usaha bersama Ukraina, Negeri belanda, Malaysia, Australia dan Belgia untuk mencari keadilan dalam kasus itu.
Warga Australia, Belgia dan Malaysia juga tewas dalam musibah itu.
Di PBB, Duta Besar Amerika Samantha Power mengatakan Amerika Serikat mendukung pelaksanaan Resolusi 2166, yang menuntut penyelidikan internasional penuh dan independen penembak jatuhan MH-17. Dia mendesak masyarakat internasional untuk memastikan orang-orang yang bertanggung jawab diseret ke pengadilan.
Ukraina menyalahkan pemberontak pro-Rusia atas insiden itu. Rusia dan pemberontak membantah bertanggung jawab dan menuduh pasukan Ukraina. (Voa/infoduniamiliter)
Post Comment
Tidak ada komentar: