Seperti negara-negara barat yang pengecut, Rusia dipandang tidak berani menerjunkan pasukan darat melawan militer Islamic State. Rusia, meski mengklaim serangan lebih efektif, namun sama-sama menggunakan serangan udara yang sampai saat ini tidak berpengaruh pada kekuatan IS.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menegaskan, pihaknya tidak akan menerjunkan personel militer dan melakukan operasi darat di Suriah. Hal ini seolah membantah kabar yang menyatakan Rusia menerjunkan personel militernya di Suriah.
"Kemungkinan operasi militer darat tidak pernah dibahas (dalam pertemuan) dan itu masih belum dibahas," tegas Peskov seperti dikutip dari laman Tass, Minggu (22/11/2015).
Sebelumnya, stasiun televisi Rusia memperlihatkan peta militer yang menunjukkan unit artileri Rusia di Suriah. Unit artileri itu berada di dekat pemukiman Sadad, antara kota Homs dan Damaskus disertai kata-kata: "5 Gabatr 120 ABR 2A65 Msta B, enam buah dari 14:00 06,11."
"Gabtr" adalah singkatan umum yang digunakan dalam militer Rusia untuk "Howitzer Battery." Sedangkan Akronim "ABR" merujuk pada "Artileri Brigade". Sementara "2A65 Msta B" menggambarkan jenis howitzer digunakan oleh militer Rusia.
Rusia sendiri sejak akhir September lalu telah melancarkan operasi udara di Suriah. Operasi udara ini menyasar IS dan pemberontak rezim Assad atas permintaan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
(ian/sindo/infoduniamiliter)
Link: http://www.infoduniamiliter.com/2015/11/rusia-belum-berani-turunkan-pasukan.html
Post Comment
Tidak ada komentar: