Rusia dilaporkan menggunakan kembali armada era Perang Dingin, kapal selam cebol bernama Piranha. Penggunaan kapal selam cebol ini bisa menjadi jalan pemicu ketegangan dengan Barat.
Menurut laporan Daily Express yang mengutip sumber di Pemerintah Rusia, operasional kapal selam cebol Piranha itu telah dianggarkan US$350 juta dari total belanjar militer Rusia.
“Pemimpin Rusia, Vladimir Putin hidup bernapas ke dalam banyak program-program lama dan berpikir kapal selam itu merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan apa yang diinginkan militernya,” tulis media Inggris itu.
Hubungan antara Rusia dan Barat telah tenggelam ke posisi terendah pasca-Perang Dingin setelah Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina. Ketegangan semakin memanas, setelah Rusia dituding mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina timur.
Di tengah ketegangan yang mendidih, kegiatan kapal selam Rusia terus berada di bawah pengawasan, khususnya di Baltik. Tahun lalu, militer Swedia meluncurkan perburuan utama terhadap kapal selam yang menyusup di bawah laut di Kepulauan Stockholm. Swedia semula menduga kapal selama itu milik Rusia. Namun, Rusia membantah terlibat operasi kapal selam itu.
Kapal selam cebol Piranha dikenal gesit. Gerak kapal selam mini ini hampir tidak terdeteksi. Ini merupakan kapal selam rahasia yang dapat meletakkan ranjau dan dilengkapi senjata torpedo. Menurut US Naval Institute, kapal selama ini dapat membawa sembilan awak dan enam penyelam tempur.
“Kapal selam Piranha bisa menimbulkan ‘ancaman signifikan’ ke Inggris jika mereka memasuki perairan Inggris,” kata seorang sumber yang diwawancarai media Inggris itu.
Namun, Dmitry Gorenburg, seorang analis yang ahli dalam penelitian angkatan laut CNA, skeptis tentang prospek kapal selama Piranha di militer Rusia. ”Dua kapal selam yang tersisa dari kelas ini telah keluar dari layanan selama lebih dari 15 tahun,” katanya kepada Fox News, Sabtu (11/7/2015).
Gorenburg percaya bahwa Rusia lebih mungkin akan membangun kapal selam cebol baru di masa depan ketimbang membenahi kapal selam lama warisan Soviet. (Sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1NXkVLb
Post Comment
Tidak ada komentar: