Irak Menyerah dan Tunda Serang Fallujah
Keputusan Abadi untuk menghentikan sementara serangan ini hanya berselang dua hari setelah pasukan elite Irak dikerahkan ke wilayah di pinggiran selatan Fallujah. Dengan dihentikannya serangan untuk sementara, pertempuran yang disebut-sebut terbesar dalam melawan IS pun tertunda.
Irak, didukung oleh koalisi serangan udara Amerika Serikat, bersumpah merebut kembali kota yang pertama kali jatuh ke genggaman mujahidin pada 2014 itu.
"Akan sangat mungkin untuk mengakhiri pertempuran dengan cepat jika kami tidak memprioritaskan perlindungan warga sipil," kata Abadi kepada sejumlah komandan militer di barak militer garis depan, disiarkan oleh stasiun televisi negara, dikutip dari Reuters.
"Terima kasih Tuhan, unit kami berada di pinggiran Fallujah dan kemenangan ada dalam jangkauan," klaim Abadi, Rabu (1/6).
Fallujah merupakan benteng mujahidin Sunni yang berjuang melawan pendudukan AS di Irak maupun pemerintah Syiah di Baghdad. Mujahidin Irak yang kini telah menjadi Islamic State mendeklarasikan kekhalifan di kota itu pada 2014 dan merebut sejumlah kota lainnya di Irak dan Suriah.
Abadi pertama kali mengumumkan rencana menyerang Fallujah sekitar 10 hari lalu. Namun, mengingat masih terdapat sekitar 50 ribu warga sipil yang diyakini terperangkap di dalam kota, PBB menuduh bahwa mujahidin mempergunakan ratusan keluarga di sana sebagai perisai manusia. Padahal puluhan ribu warga Fallujah memang sudah terbiasa hidup dibawah IS sejak dua tahun belakang ini. (Cnn/kabarduniamiliter)

Post Comment
Tidak ada komentar: