Korea Utara kemungkinan akan memulai kembali reaktor nuklir yang bisa menghasilkan plutonium untuk bom atom.
Pernyataan itu dikeluarkan oleh lembaga think-tank keamanan AS pada Rabu (28/1), merujuk pada citra satelit terbaru.
Sebuah analisis yang dirilis oleh 38 North, sebuah proyek pemantauan Korea Utara di Universitas Johns Hopkins di Washington, mengatakan masih terlalu dini untuk mencapai penjelasan definitif untuk tanda-tanda aktivitas di reaktor Yongbyon, termasuk uap dan indikasi bahwa salju telah mencair di atap reaktor.
"Salah satu kemungkinan adalah bahwa Korea Utara berada dalam tahap awal dari upaya untuk memulai kembali reaktor setelah hampir lima bulan hiatus,” kata pernyataan itu, mendasarkan pengamatan pada citra satelit komersial dari 24 Desember hingga 11 Januari.
"Namun, karena fasilitas diamati selama hanya beberapa minggu belakangan, masih terlalu dini untuk mencapai kesimpulan yang pasti mengenai hal ini dan juga soal apakah usaha itu bergerak maju atau mengatasi masalah."
Laporan itu mengungkapkan ada perbedaan yang jelas antara citra 2014-2015 dan dari lebih dari satu tahun sebelumnya ketika reaktor diketahui telah beroperasi.
Citra dari Desember 2013 menunjukkan salju telah mencair dari atap semua bangunan yang berhubungan dengan reaktor dan busa dapat dilihat di ujung bangunan turbin uap dan air limbah pipa pembuangan. Laporan menyatakan tidak adanya busa di gambar yang terakhir bisa berhubungan dengan instalasi pipa baru.
Korea Utara mengumumkan pada April 2013 akan menghidupkan kembali reaktor riset lima megawatt kompleks nuklir Yongbyon, langkah dikutuk oleh anggota negara bagian pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional.
Lembaga think-tank Institut Sains dan Keamanan Internasional yang berbasis di Washington mengatakan tahun lalu bahwa citra satelit dari akhir Agustus dan akhir September 2014 menunjukkan reaktor mungkin telah sebagian atau seluruhnya ditutup, sementara gambar dari September 2013 hingga Juni tahun lalu telah menunjukkan kompleks nuklir itu beroperasi.
Penghentian itu ditengarai untuk mengisi bahan bakar sebagian inti reaktor, atau untuk pemeliharaan atau renovasi.
Korea Utara berada di bawah berbagai sanksi internasional untuk bom nuklir dan tes rudal balistik.
Bulan ini Korea Utara bersedia untuk menangguhkan uji coba nuklir jika Amerika Serikat membatalkan latihan militer tahunan dengan Korea Selatan. Washington menolak proposal itu dan menyebutnya sebagai ancaman terselubung. (CNN/IDM)
Post Comment
Tidak ada komentar: