Pemerintah Korea Utara (Korut) membela Palestina dan menuding Israel sebagai ditaktor agresor.
“Israel mewakili kekuatan diktator agresor yang menginjak-injak hak sah rakyat Palestina,” bunyi pernyataan pemerintah Korut, melalui kantor berita KCNA.
Komentar rezim Pyongyang itu bukan tanpa sebab. Itu sebagai balasan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengolok-olok Korut ketika dia berkunjung ke Jepang. Netanyahu menyamakan Korud dengan Iran Iran yang jadi "negara nakal bagi tetangganya".
Pyongyang menganggap komentar Netanyahu seperti sampah. ”Dalam rangka untuk menyembunyikan warna aslinya sebagai peleceh dari perdamaian Timur Tengah, ditaktor Israel berturut-turut berbicara tentang 'kesepakatan kerjasama rudal nuklir' antara DPRK dan negara-negara Timur Tengah,” lanjut pernyataan pemerintah Korut membantah tuduhan Israel.
“Tidak puas dengan ini, Israel baru-baru ini telah menyakiti sistem sosial DPRK yang bermartabat. Sistem sosialis DPRK yang berpusat pada rakyat adalah sistem yang paling menguntungkan, di mana orang-orang menjadi tuan dari segala sesuatunya, dan senjata nuklir Korut adalah pelindung sistem sosialnya,” imbuh komentar rezim Pyongyang, yang dilansir Jerusalem Post, Selasa (27/1/2015). (Sindo/IDM)
Post Comment
Tidak ada komentar: