Khawatir mendapatkan serangan dari Islamc Khilafah State (IS) wilayah Libya, pasukan penjaga pantai Italia, Jumat (27/2/2015), mendesak pemerintah untuk mengubah statusnya sehingga 11.000 anggota penjaga pantai bisa membawa senjata. Rupanya rencana IS menjadikan pantai Italia sebagai pintu gerbang masuk ke Eropa membuat para penjaga pantai di Italia ini gentar.
Ancaman dari IS Wilayah Libya yang menyatakan berniat menyerang Eropa dari basis baru mereka di Libya membuat keinginan pasukan penjaga pantai dipersenjatai semakin besar.
Sebuah resolusi diajukan pusat komando pasukan penjaga pantai yang menginginkan pembicaraan dengan Kementerian Transportasi yang membawahi pasukan penjaga pantai Italia.
Kekhawatiran terkait meningkatnya ancaman di lautan juga disuarakan Federasi Pemilik Kapal Italia. Organisasi ini mendesak pemerintah Italia menyediakan patroli untuk melindungi kapal-kapal nelayan yang beroperasi di perairan internasional antara Italia dan Afrika Utara.
“Para nelayan kami khawatir diserang teroris, mereka tak bisa dibiarkan hidup dengan mimpi buruk bahwa suatu hari mereka tak akan pulang ke rumah,” kata ketua federasi, Carmelo Micalizzi.
“Mereka harus merasa terlindungi dan tenang karena kondisi di Laut Tengah semakin hari semakin berbahaya,” tambah Micalizzi.
Semakin berkurangnya jumlah tangkapan di perairan Italia memaksa para nelayan di Pulau Sisilia berlayar lebih jauh ke laut lepas. Mereka kini menggantungkan hidup dari menangkap ikan tuna, ikan pedang dan udang perairan yang tak jauh dari Afrika. (Kompas/infoduniamiliter.com)
Post Comment
Tidak ada komentar: