Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

 Sebanyak 50 prajurit unit pasukan khusus angkatan darat Norwegia, Batalion Telemark ke Irbil, Irak utara untuk melatih pasukan Peshmerga Kurdi yang memerangi Negara Khilafah Islamiyyah (IS).
Batalion Telemark ini berpengalaman tempur di Afganistan bersama NATO sejak 2003. Satu hal lain yang membuat pasukan ini dikenal adalah lambang tengkorak "Punisher" yang mereka gunakan.
Punisher adalah tokoh fiksi yang berasal dari komik rekaan produksi Marvel yang merupakan musuh para pembunuh, penculik, pemeras dan berbagai jenis penjahat lainnya. Tokoh Punisher memerangi kejahatan setelah istri dan anaknya tewas dibunuh.
Batalion Telemark mulai menjadi bahan berita pada 2010 ketika sejumlah anggota unit ini mengecat lambang tengkorak Punisher ke rumah-rumah dan properti warga Afganistan yang diduga adalah anggota Taliban, saat ikut misi AS saat menjajah Afghanistan.
Sejak itulah lambang Punisher digunakan menjadi logo unit ini ditambah nama salah satu anggota unit ini Claes Joachim Olsson alias Jokke yang tewas pada Januari 2010 ketika tank yang ditumpangi prajurit berusia 22 tahun itu dihantam bom rakitan Taliban di desa Ghowrmach, Afganistan.
Nama Jokke kemudian disematkan dalam slogan unit itu di bawah lambang Punisher. Slogan itu berbunyi "Jokke - we will never forget" atau Jokke - kami tak akan melupakanmu.
Menyusul kematian Jokke, komandan pasukan ini Mayor Rune Wenneberg memompa semangat pasukannya dengan menggelorakan teriakan perang "Valhalla", nama surga tempat tujuan para prajurit yang tewas di medan perang dalam mitos Norwegia.
Ganas
Salah seorang yang mengetahui keganasan Batalion Telemark adalah warga AS Charles Stanley. Dia pernah membantu penyediaan logistik untuk batalion ini saat berlatih dalam udara dingin selama dua pekan sebelum dikirim ke Bosnia pada 1990-an.
Charles, pensiunan sersan divisi lintas udara ke-82 AD Amerika Serikat, mengatakan kedatangan pasukan Telemark akan menjadi keuntungan luar biasa bagi Peshmerga. "IS harus takut kepada mereka. Saat mereka terjun ke medan pertempuran mereka tak akan main-main. Mereka akan melakukan apapun agar misi mereka tercapai," ujar Charles.
"Mereka adalah salah satu unit militer di dunia yang paling kompetitif dan kompeten yang pernah bekerja bersama saya," papar Charles.
"Saat kami bertugas dalam operasi Badai Gurun (melawan Saddam Hussein pada 1990) kemampuan mereka setara dengan Legiun Asing Perancis dalam hal keganasan dan kompetensi," tambah dia.
Nama batalion ini diperoleh dalam Perang Dunia II, ketika enam anggota unit ini menghancurkan pusat produksi air berat di wilayah Telemark, Norwegia pada Februari 1943. Keberhasilan itu tak hanya memupus mimpi nuklir Jerman namun sekaligus menyematkan Telemark menjadi nama unit pasukan khusus ini.
Apakah unit elit ini akan menjadi pemenang atau hanya akan menjadi bangkai seperti pasukan lain yang berani menghadapi IS? Kita lihat saja (kompas/infoduniamiliter.com)

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top