Pemerintah Thailand, Jumat (1/5/2015), menemukan kuburan massal di sebuah kamp telantar di tengah hutan yang diyakini berisi jasad manusia perahu dan imigran asal Myanmar dan Banglades.
Kuburan massal itu berada di sebuah kamp yang ditinggalkan di sebuah hutan di distrik Sadao, provinsi Songkhla yang berbatasan dengan Malaysia. Penemuan ini terjadi di saat junta militer Thailand berjanji akan memberantas penyelundupan manusia di wilayahnya.
"Ada 32 kuburan, sejauh ini sudah empat jasad yang berhasil diangkat dan sedang dibawa ke rumah sakit untuk otopsi," kata Sathit Thamsuwan, seorang anggota tim penyelamat yang berada di lokasi itu.
"Semua jasad sudah membusuk. Satu warga Banglades yang kurus kering ditemukan masih hidup dan kini dirawat di rumah sakit dekat Padang Besar," tambah Thamsuwan.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Thailand Jenderal Somyot Poompanmoung menggambarkan lokasi ditemukanya kuburan massal itu sebagai sebuah "kamp penjara" di mana para imigran ditahan di dalam sel-sel yang terbuat dari bambu.
"Ada 32 lokasi yang mirip seperti kuburan dan apakah hanya ada satu atau beberapa jasad di dalam makam itu, kita harus menunggu," kata Poompanmoung.
Dia meyakini para penyelundup manusia nampaknya meninggalkan pria Banglades yang sakit itu saat mereka memindahkan para imigran Rohingya melintasi perbatasan Malaysia dua hari lalu.
Sejumlah media lokal mengabarkan, kamp imigran itu dan pria Banglades itu ditemukan secara tak sengaja oleh penduduk desa yang sedang mencari jamur di hutan itu.
Muslim Rohingya telah mengalami berbagai serangan dari militan budha dan pemerintahan myanmar. Banyak dari mereka yang kabur menuju tempat lain, namun sangat sedikit negara yang mau menerima mereka. Apakah nasionalisme telah mengalahkan kemanusiaan? Mengapa negri muslim seperti Indonesia dan Malaysia tidak segera menyelamatkan muslim Rohingya? (Kompas/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: