Republik Kongo, atau Kongo Brazzaville, melarang penggunaan cadar yang menutup seluruh wajah untuk dipakai di tempat-tempat umum di negara itu.
Pihak yang berwenang juga melarang Muslim untuk menginap di dalam masjid-masjid.
Mereka manyatakan bahwa langkah-langkah tersebut diambil dengan tujuan mencegah berkembangnya 'terorisme' di sana. Seperti biasa, terorisme selalu menjadi dalih dari yang sebenarnya anti islam.
Ribuan orang, terutama umat Muslim, telah mengungsi ke Republik Kongo dari negara-negara tetangganya yang sedang mengalami pertikaian, terutama dari Republik Afrika Tengah.
Para pengungsi umumnya beristirahat di masjid-masjid di Kongo sebelum mendapat tempat penampungan yang lebih permanen.
Secara umum, penduduk Muslim di Republik Kongo adalah minoritas, dengan jumlah kurang dari 5%.
Kongo merupakan negara pertama di kawasan Afrika yang memberlakukan kebijakan seperti ini.
Di Eropa, Prancis merupakan negara yang juga memberlakukan penggunaan cadar di depan umum berdasarkan undang-undang yang diterapkan tahun 2010, dengan ancaman hukuman denda sekitar Rp2,5 juta. Memakai cadar bagi muslimah dianjurkan oleh agama, melarangnya adalah pengekangan terhadap hak beribadah. Sementara negara-negara bara itu seakan tak peduli dengan ketelanjangan yang jelas-jelas merusak generasi. (Detik/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: