Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah


Sedikitnya 10.000 tentara Negara Islam (IS) gugur sejak koalisi internasional pimpinan AS mulai melakukan serangan udara di Irak dan Suriah sembilan bulan lalu. Demikian ungkap Wakil Menlu AS Antony Blinken, Rabu (3/6/2015).

"Kami sudah menyaksikan banyak kerugian yang diderita IS sejak kampanye serangan udara ini dimulai, lebih dari 10.000 (tewas)," ujar Blinken kepada Radio France International.

"Kampanye serangan udara ini pasti akan memberikan dampak (untuk IS)," ujar Blinken.

Pernyataan Blinken ini dibuat setelah koalisi internasional yang beranggotakan negara-negara Barat dan Arab bertemu di Paris, Perancis.

Dalam kesempatan itu, Blinken mengatakan telah terlihat kemajuan pesat dalam perang melawan IS meski demikian IS masih mampu bertahan dan melakukan inisiatif serangan.

"Pada awal kampanye militer ini, kami sudah katakan butuh waktu (untuk mengalahkan IS). Kami membayangkan sebuah rencana selama tiga tahun dan operasi ini baru berjalan sembilan bulan," ujar Blinken.

Pernyataan Blinken ini seolah hendak membantah pernyataan PM Irak Haider al-Abadi yang meremehkan peran AS dengan menyebut koalisi internasional tak berbuat banyak dalam perang melawan IS.

Al-Abadi juga mengkritik Arab Saudi yang meski menjadi salah satu anggota kunci koalisi, tetapi negeri itu dianggap tak mencegah gelombang para pemuda negeri itu yang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan IS.

Pertemuan negara-negara koalisi ini digelar setelah Pemerintah Irak mengalami kekalahan terbesar selama hampir satu tahun terakhir setelah pada 17 Mei lalu IS merebut kota Ramadi, yang hanya berjarak 90 kilometer sebelah barat ibu kota Baghdad.

Pernyataan AS ini kemungkinan untuk menghibur diri, sebab kenyataan di lapangan justru mayoritas warga sipil yang menjadi korban keganasan AS. (Kompas/infoduniamiliter )

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top