PBB dan Uni Eropa mendesak 2 pihak yang berperang di Libya agar menghasilkan sebuah perjanjian pembagian kekuasaan guna mengakhiri konflik selama hampir empat tahun.
Para diplomat PBB dan pejabat tinggi lainnya yang khawatir kepentingan negaranya di Libya terganggu mengatakan penyelesaian politik yang melibatkan semua pihak adalah satu-satunya solusi berkesinambungan bagi Libya.
Lebih dari 20 wakil dari Libya serta negara-negara tetangganya juga hadir dalam pertemuan di Berlin itu.
Libya telah dilanda kekacauan sejak mantan diktator Moammar Gaddafi terguling dan tewas tahun 2011. Militan Islam tahun lalu merebut ibukota yaitu Tripoli dan membentuk pemerintahan tandingan sehingga pemerintah terpaksa mengungsi ke timur.
Sementara Islamic State mengambil manfaat dari situasi itu dan telah menguasai sejumlah wilayah yang luas disana. Hal ini tentu membuat khawatir barat karena jika IS dibiarkan berkembag maka akan merebut seluruh tambang-tambang minyak dan memudahkan mujahidin menyerang eropa. Perlu diketahui, Libya ke eropa bisa dilakukan dengan kapal kecil saja.
Utusan khusus PBB Bernardino Leon masih belum sukses menghasilkan proposal yang diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik. Itu artinya IS akan lebih mudah expansi wilayah di Libya ketika pihak-pihak yang haus kekuasaan terus berperang satu sama lain. (Voa/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: