Amerika Serikat dan Turki sudah menandatangani sebuah kesepakatan untuk melatih dan mempersenjatai kelompok perlawanan sekuler (FSA) di Suriah.
Berdasarkan kesepakatan itu, Amerika rencananya akan melatih sekitar 5.000 pemberontak di lokasi-lokasi di Turki dan tempat lainnya di kawasan tersebut.
Juru bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ankara, ibu kota Turki, mengatakan kesepakatan ditandatangani Kamis (19/020 malam waktu setempat oleh Duta Besar AS, John Bass, dan Wakil Menlu Turki, Feridun Sinirlioglu.
Pemerintah Turki sudah mengatakan pelatihan oleh tentara Amerika Serikat dan Turki itu bisa jadi dimulai bulan depan di sebuah pangkalan militer di Kirsehir.
Dengan garis perbatasan bersama Suriah sepanjang sekitar 1.200 km, Turki dianggap penting oleh AS dan dimanfaatkan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat untuk menghadapi Khilafah IS, yang menguasai sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak.
Turki selama ini ingin operasi militer dipusatkan pada penggulingan pemerintahan pimpinan Presiden Bashar al-Assad namun Washington menjadikan perang melawan IS sebagai prioritas.
Dengan kesepakatan ini apakah itu berarti Turki telah siap jadi sasaran IS?
Post Comment
Tidak ada komentar: