Juru bicara Departemen Kesehatan Mesir, Dr Hossam Abdel Ghaffar, menyatakan bahwa gelombang suhu panas yang melanda negaranya sejak satu pekan terakhir sedikitnya telah menyebabkan 76 orang tewas di seluruh wilayah provinsi.
Dalam keterangan kepada koresponden BBC Arabic pada hari Kamis (13/08) kemarin, Dr Hossam mengatakan, “Hingga Kamis (13/08) malam, jumlah korban tewas dalam 2 hari terakhir akibat gelombang panas meningkat menjadi 76 orang.”
Dr Hossam melanjutkan, “Suhu rata-rata di kota-kota di wilayah utara Mesir mencapai 47 derajat Celcius, sedangkan di wilayah selatan diperkirakan mencapai 50 derajat Celcius.”
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Mesir untuk meliburkan hari kerja akibat adanya gelombang suhu panas yang menimpa seluruh wilayah sejak hari Sabtu (08/08) kemarin.
Pemerintah beralasan bahwa suhu panas ekstrim ini belum mencapai tingkat yang mengaharuskan untuk meliburkan aktifitas pekerjaan nasional.
Perlu diketahui bahwa ada sekitar 4.500 lebih warga negara Indonesia kini menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar dan universitas-universitas lainnya yang tersebar di berbagai wilayah provinsi di Mesir. (Bbcarabic/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1hc8Doh
Post Comment
Tidak ada komentar: