Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia menyatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Beijing, China, belum ada laporan yang menyebutkan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban dalam ledakan pabrik bahan peledak di Tianjin. Pabrik bahan bakar tersebut meledak semalam, dan menewaskan lebih dari 40 jiwa.
"KBRI Beijing masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari informasi mengenai kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban," bunyi pernyataan Kemlu yang diterima Sindonews pada Kamis (13/8/2015).
Kemlu, dalam pernyataannya mengatakan, berdasarkan data yang diterima KBRI, setidaknya terdapat 200 WNI yang tinggal di Tianjin. Namun, mayoritas dari mereka saat ini sedang berada di Indonesia.
"Berdasarkan data KBRI, di sekitar wilayah ledakan hanya ada satu orang WNI dan telah melapor selamat. Diperkirakan di seluruh wilayah Tianjin terdapat sekitar 200 WNI yang sebagian besar adalah pelajar dan dosen. Sebagian besar diantara mereka sedang liburan di Indonesia," sambungnya. "KBRI hingga saat ini belum menerima notifikasi resmi dari otoritas setempat terkait adanya WNI yang menjadi korban," pungkas Kemlu.
Seperti diberitakan Sindonews sebelumnya, ledakan dahsyat yang disebut memiliki kekuatan setara 24 ton bom TNT itu telah meluluhlantahkan pabrik dan beberapa bangunan di sekitarnya. Pemerintah China sendiri telah memerintah intensifikasi pemadaman api, perawatan dan pencarian korban.
(esn/sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1Kkmvnc
Post Comment
Tidak ada komentar: