Kemarin, badai pasir raksasa berhembus di sebagian besar wilayah Dunia Arab. Foto-foto satelit, termasuk Google Earth, yang memotret badai pasir tersebut memperlihatkan betapa besar dan dahsyatnya badai itu. Banyak orang menutup pintu dan jendela rumah, termasuk gedung-gedung dan semua bangunan. Mereka kebanyakan berlindung di balik beton dan dinding yang kuat. Namun siapa sangka, para pejuang Negara Islam (IS) malah “mengendarai” fenomena alam yang luar biasa ini untuk mendukung gerak maju pasukannya agar kian dekat ke Damaskus, ibukota Suriah, yang masih dikuasai pasukan Syiah Assad, yang didukung tentara Rusia dan Iran.
Harian Yehdiot Ahronot mengabarkan jika saat ini, pejuang-pejuang IS sudah menguasai jalan-jalan utama menuju Damaskus, sedangkan tentara syiah Suriah yang setia kepada rejim Bashar Assad relatif hanya menguasai wilayah sekian kilometer dari pantai, dengan hampir semua kota yang tersisa menjadi kawasan tak aman. Strategi cerdik pejuang-pejuang IS ini diacungi jempol oleh semua pihak, termasuk lawan-lawannya. Ketika orang lain bersembunyi saat ada badai datang, pejuang-pejuang Negara Islam ini malah menyambutnya dan menganggapnya sebagai pelindung mereka. (rd/eramuslim/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1ghqIjD
Post Comment
Tidak ada komentar: