Korban meninggal dalam tragedi robohnya crane yang menimpa Masjidilharam, Mekkah, pada Jumat petang bertambah menjadi 107 orang. Sedangkan korban luka tercatat 238 orang.
Hal itu disampaikan otoritas pertahanan sipil Arab Saudi melalui Twitter. Ratusan korban tewas itu termasuk dua jemaah calon haji asal Indonesia. Crane roboh 10 hari sebelum dimulainya ibadah haji yang dijalani sekitar 2 juta warga Muslim dari berbagai negara di Mekkah. Bangunan Masjidilharam sendiri mengelilingi Ka’bah, situs suci umat Islam.
Direktur Pertahanan Sipil Saudi, Suleiman al-Amro, mengatakan, badai dahsyat melanda Mekkah sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Badai itu merobohkan crane pada pukul 17.23 waktu setempat.
Wartawan CNN, Yahya Al Hashemi, 30, mengabadikan detik-detik robohnya crane yang menimpa atap Masjidilharam.
”Kami sedang bersuci dan bersiap-siap untuk berangkat ke Masjidilharam untuk salat Maghrib,” katanya. “Badai pasir ternyata muncul menutupi konstruksi, terdengar suara retakan yang sayangnya berakhir dengan tragedi ini. Semua orang mencoba melarikan diri menuju pintu keluar.”
Khaled Al-Maeena, editor Gazette di Jeddah, mengatakan, badai itu begitu kuat, sehingga menumbangkan pepohonan dan memecahkan kaca jendela di berbagai bangunan di Mekah. Menurutnya, crane jatuh menimpa masjid yang penuh dengan orang-orang.
”Telah terjadi satu jam kemudian, dan itu akan menjadi jauh lebih buruk," katanya. "Apakah itu terjadi lima jam sebelumnya atau empat jam sebelumnya, saya pikir jumlah korban tewas akan lebih dari seribu,” ujarnya, yang dilansir Sabtu (12/9/2015).
(mas/sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1J4zQ1J
Post Comment
Tidak ada komentar: