Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Kepala Dewan Keamanan Rusia mengatakan lebih dari 1.000 warga negara Rusia telah bergabung dengan Negara Islam dan mereka dapat menjadi ancaman besar bagi rezim Putin.
Nikolai Patrushev mengatakan kepada harian bisnis Kommersant dalam sebuah wawancara yang terbit, Senin, para simpatisan dari Rusia ini dapat membentuk "sleeper cell" setelah kembali dan melancarkan serangan teror di masa depan berdasarkan perintah dari pemimpin mereka di IS.
Ia mengatakan para perekrut IS yang aktif di Rusia dan negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah, terutama berfokus pada anak muda dan kelompok-kelompok etnis minoritas.
Dalam sebuah kasus baru-baru ini, seorang mahasiswi berusia 19 tahun dari universitas elit Moscow State University ditahan di sebuah kota perbatasan Turki. Ia dan 12 warga Rusia lainnya diyakini sedang dalam perjalanan menuju Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam.
Presiden Vladimir Putin, menurut kantor berita AP, minggu lalu mengatakan penting bagi dunia internasional untuk bekerjasama menumpas IS.
Setelah dua perang separatis di Chechnya, Rusia masih menghadapi pemberontakan mujahidin Islam di beberapa propinsinya di Kaukasus Utara. Para pemberontak itu melakukan banyak serangan sporadis terhadap polisi dan pejabat pemerintah. Terlebih mujahidin Kaukasus saat ini telah bergabung dengan Islamic State.
Dalam video yang diunggah ke YouTube hari Senin (22/6), seorang laki-laki membacakan pernyataan atas nama pemberontak di Kaukasus itu. Ia mengucapkan janji setia kepada pemimpin IS Abu Bakr al-Baghdadi dan akan menuruti perintah al-Baghdadi dalam upaya memberlakukan hukum syariah di seluruh dunia. 

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top