Presiden Amerika Serikat Barack Obama meyakinkan rekannya dari Prancis, Francois Hollande, bahwa Amerika sudah tidak lagi memata-matai Prancis.
Obama berbicara kepada Hollande setelah muncul sejumlah laporan pada situs internet Wikileaks bahwa Badan Keamanan Nasional AS (NSA) memata-matai para presiden Prancis.
Setelah pembicaraan telepon kedua pemimpin, Gedung Putih menyatakan "kami tidak menargetkan dan tidak akan menjadikan (komunikasi yang dilakukan Hollande) sebagai sasaran".
Pernyataan kantor presiden Prancis setelah pembicaraan itu mengatakan Obama berjanji "menghentikan praktik yang terjadi di masa lalu".
Pembicaraan antara Hollande dan Obama memusatkan perhatian pada "prinsip-prinsip hubungan antara sekutu terkait masalah intelijen".
Pejabat intelijen Prancis dijadwalkan mengunjungi Washington untuk melakukan perundingan lanjutan.
Sebelumnya, Prancis memanggil duta besar Amerika Serikat di Paris terkait dengan dugaan AS memata-matai Presiden Prancis, FrancoisHollande, dan dua presiden pendahulunya.
Para pejabat Prancis mengatakan Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, sudah memanggil Jane Hartley untuk membahas masalah tersebut.
Situs pembocor rahasia, Wikileaks, melaporkan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat memata-matai presiden Prancis sepanjang periode 2006 hingga 2012. (Bbc/infoduniamiliter)
Post Comment
Tidak ada komentar: