Minggu 26 Juli 2015, Presiden Suriah Bashar Al Assad mengumumkan bahwa negara sedang menghadapi darurat kekurangan tentara, akibat adanya perang berkepanjangan pasca revolusi 2011 lalu. Kekuasaan Assad saat ini tinggal "secuil" tanah, sebagian besar telah dicaplok Islamic State dan sisanya dikuasai faksi-faksi kecil.
Dalam pengumumamnya di stasiun televisi pemerintah, Bashar Al Assad mengatakan, “Suriah dalam kondisi darurat tentara akibat perang berkepanjangan dan kurangnya minta warga yang ingin mendaftar sebagai personel militer.”
Assad melanjutkan, “Kekurangan kali ini telah menyebabkan kami menarik sejumlah tentara untuk memenuhi kebutuhan tentara nasional ditempat lain.”
Ini adalah pengumuman kedua yang dilakukan Assad dalam kurun waktu dua hari terakhir, sebelumnya pada Sabtu (26/07) malam Presiden Bashar Al Assad mengumumkan bahwa negara mengampuni warga yang melarikan diri dari wajib militer ataupun melarikan diri dari kesatuannya.
Perlu diketahui bahwa bantuan dari milisi Syiah Hizbullat Lebanon dan Iran menjadi kunci masih bertahannya Bashar Al Assad ditampuk kekuasaan hingga tahun ke lima revolusi Musim Semi Arab berlangsung. (Bbcarabic/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1Kuuyn2
Post Comment
Tidak ada komentar: