Profesor aqidah dan filsafat di Universitas Al Azhar, Prof. Amnah Naseer, menyatakan bahwa Al Azhar telah kehilangan kemerdekaan dan independensinya akibat campur tangan penguasa dalam 40 tahun terakhir.
Pernyataan ini dikatakan Prof. Amnah Naseer dalam keterangannya kepada pertal berita online lokal Mesir, elaph.com, menanggapi semakin menurunya Azhar dimata dunia.
“Campur tangan penguasa dalam urusan internal maupun eksternal terlebih di zaman era mantan Presiden Husni Mubarak terhadap Al Azhar, telah menjadikan lembaga pendidikan tertua ini kehilangan wibawanya di dalam dan luar negeri,” ujar Prof. Amnah Naseer.
Prof. Amnah Naseer melanjutkan, “Ini dapat kita lihat dengan keluarnya fatwa-fatwa yang dipolitisasi oleh rezim penguasa untuk tujuan kepentingan mereka berkuasa.”
“Tidak ada lagi toleransi yang ditunjukan para Grand Sheikh dan masayeikh Al Azhar saat ini, dimana para pendahulu mengayomi dan melindungi mereka yang berbeda pendapat tentang suatu masalah, terlebih dalam urusan politik,” Prof. Amnah Naseer menambahkan.
“Azhar membutuhkan revolusi internal yang menyeluruh dari akar hingga para pemimpinya, jika ingin kembali berdaulat seperti di masa lalu,” ujar Prof. Amnah Naseer.
Perlu diketahui bahwa Husni Mubarak merubah tata cara pemilihan Grand Sheikh Al Azhar dan masayeikhnya yang sebelumnya tidak ada campur tangan pemerintah, menjadi harus adanya persetujuan terlebih dahulu dari pihak penguasa. (Akhbarak/Ram/eramuslim/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1SidEvW
Post Comment
Tidak ada komentar: