Amerika Serikat (AS), pemimpin koalisi internasional dalam perang melawan Khilafah Islamic State di Suriah, secara resmi meminta bantuan Autralia untuk ikut bergabung dalam kelompoknya.
Permintaan itu secara resmi dikirimkan ke Keduataan Besar Australia di Washington, Kamis kemarin waktu setempat, seperti dikutip dari BBC, Jumat (21/8/2015).
Permintaan ini dimungkinkan karena Australia ikut memerangi Khilafah di Irak. Karenanya, AS meminta kepada Australia untuk memperluas areal penyerangannya hingga ke Suriah.
Menurut surat kabar di Australia, permintaan AS ini bukan hanya dalam bentuk dukungan pesawat tempur semata, tetapi juga dalam hal pengumpulan data intelijen dan sokongan bahan bakar untuk AS dan pesawat tempur koalisi.
Permintaan AS ini tampaknya akan mendapat lampu hijau. Menteri Keuangan Australia, Joe Hockey, yang duduk di komite keamanan nasional Australia mengatakan, bahaya Khilafah tidak mengenal batas dan Australia memiliki kewajiban untuk melakukan apa yang bisa dilakukannya untuk menghentikan itu.
Sementara Kepala Komite Keamanan dan Intelijen di parlemen federal Australia, Dan Tehan juga memberi sinyal positif dengan memintah kepada pemerintah untuk memperluas komitmen dalam memerangi Khilafah. Pasalnya, Angkatan Udara Australia telah berpartisipasi invasi wilayah Khilafah di Irak selama setahun ini.
Sebelumnya, Kepala Komando Operasi Bersama Australia David Johnston mengatakan, angkatan udara Australia telah beroperasi di sepanjang perbatasan Suriah, namun tidak menyebaranginya. (sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1hzrkm1
Post Comment
Tidak ada komentar: