Kelompok pemberontak Suriah yang didukung AS dan Turki menyatakan, tujuh anggotanya yang diculik oleh kelompok afiliasi Al-Qaeda, Milisi Nusra pada bulan lalu telah dibebaskan di wilayah Suriah Utara.
Dalam pernyataan yang dilansir oleh Associated Press, Minggu (16/8/2015), Divisi 30 dari kelompok pemberontak Suriah mengatakan mereka memang berharap kelompok Front Nusra akan melepaskan komandan mereka yang telah ditangkap sejak akhir Juli lalu.
Tentara milisi yang dibiayai penuh oleh AS itupun memuji Front Nusra "Kami menghargai langkah yang 'mulia' ini," begitu pernyataan kelompok pemberontak dan menyebut Front Nusra sebagai saudara mereka serta mengucapkan terima kasih. "Kita berjuang di tanah yang sama bersama dengan para 'jihadis' di Suriah," demikian pernyataan itu.
Front Nusra menculik Komandan Divisi 30 pemberontak setelah menyerang kelompok tersebut di utara Suriah, yang membuat kelompok tersebut kolaps karena kehilangan banyak anggota pasukan. Front Nusra menculik para pemberontak karena menilai mereka dilatih oleh AS, namun entah mengapa akhirnya Front Nusra membebaskan mereka dan malah membiarkan milisi antek AS itu menguasai wilayah perbatasan dengan Turki.
Penculikan itu terjadi hanya berselang beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) dan Turki mengumumkan kerjasama untuk membantu para pemberontak untuk memukul pasukan Islamic State yang mengontrol sepanjang perbatasan Suriah-Turki.
Kedua negara itu bersepakat untuk menggantinya dengan kelompok pemberontak yang lebih moderat yang didukung oleh Washington dan Ankara. (Sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1IUOFY8
Post Comment
Tidak ada komentar: