Pertempuran antara pasukan pemerintah Ukraina dengan separatis Rusia yang pecah di bagian timur Ukraina memakan korban di kalangan warga sipil. Beberapa warga dilaporkan tewas akibat bentrokan yang terjadi di dekat Mariupol bagian tenggara dan Gorlivka, kota yang dikuasai oleh pemberontak.
Pihak kepolisian di Mariupol mengatakan, sedikitnya satu orang dan seorang wanita muda tewas saat bentrokan pecah di kota Sartan sekitar 20 km (12 mil) dari Mariupol pada hari Minggu kemarin. Selain itu, beberapa orang, termasuk gadis berusia 10 tahun, dibawa ke rumah sakit karena menderita luka-luka, seperti dinukil dari Reuters, Senin (17/8/2015).
"Di salah satu jalan ada lima rumah yang rusak parah. Sebuah rumah yang memiliki taman yang terawat dengan tanaman merambat dan sayuran hancur total, dan aku melihat kolam besar yang penuh dengan darah," tutur fotografer lokal, Mykola Ryanchenko, lewat saluran telepon.
Situs milik kelompok separatis, DAN, mengatakan, sedikitnya tiga orang tewas dan empat orang terluka akibat penembakan yang dilakukan oleh pasukan pemerintah di Gorlivka, lokasi garis depan. "Mereka menggunakan senjata berat. Tiga orang tewas. Empat lainnya mengalami cedera," tulis DAN mengutip pernyataan walikota kelompok separatis.
Namun hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Ukraina. Sejak konflik ini meletus pada April 2014, saat Rusia mencaplok Crimea, lebih dari 6.500 orang telah meregang nyawa. Aksi Rusia ini dipicu jatuhnya presiden Ukraina yang didukung oleh Rusia dan belakangan mendukung aksi separatis di Ukraina.
(esn/sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1HT6SS7
Post Comment
Tidak ada komentar: