Amerika Serikat dan Turki tengah menyelesaikan rincian terakhir dari target serangan udara terhadap basis Khilafah Islamic State di Suriah. "Turki telah menjadi rekan yang baik dengan membuka pangkalan udara Incirlik dan memungkinkan kami untuk melakukan operasi udara dengan pesawat tempur ataupun drone," ujar juru bicara pusat komando pasukan AS Pat Ryder seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (15/8/2015).
"Mereka benar-benar menunjukkan komitmen mereka untuk berpartisipasi dalam perang melawan IS melalui operasi udara, dan mereka telah menghentikan operasi udara dalam melawan IS hingga kami selesai menjalankan tugas kami," sambungnya.
Sebelumnya, AS telah mengirimkan enam pesawat tempur jenis F-16 bersama 300 personilnya ke Pangkalan Udara Incirlik, Turki. Pasukan yang dikirim berasal dari Italia akan bergabung dengan pasukan multinasional dalam operasi militer melawan IS.
Pengiriman pasukan dan pesawat tempur itu adalah reaksi atas kebijakan Turki yang bersedia membuka pangkalan militer mereka untuk digunakan oleh AS dan sekutunya dalam melancarkan operasi udara melawan IS.
Para pejabat AS pada Jumat kemarin mengklaim, pasukan koalisi terus menggempur basis-basis IS melalui udara, termasuk 8 sasaran di Suriah dan 23 sasaran di Irak. Serangan ini diklaim telah menghancurkan sejumlah posisi perlawanan yang dibangun oleh pasukan IS, kendaraan tempur, dan senjata. Namun sama sekali tidak memperlemah Islamic State karena sebenarnya AS sangat pengecut dalam menyerang IS dengan membom fasilitas umum seperti pasar, jembatan dan masjid.
(esn/sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1HOokXP
Post Comment
Tidak ada komentar: