Suara tembakan dan ledakan bom terdengar, Rabu (19/8/2015), di luar Istana Dolmabahce, Istanbul, salah satu lokasi tujuan wisata yang juga digunakan sebagai kantor perdana menteri.
Dua orang tersangka yang membawa senapan laras panjang dan sebuah bom kemudian ditangkap polisi di dekat kantor konsulat Jerman tak jauh dari Istana Dolmabahce. Demikian dikabarkan stasiun televisi NTV dan kantor berita Dogan.
Sejauh ini, belum diperoleh indikasi pelaku serangan tersebut, yang tampaknya mengincar personel militer yang menjaga istana yang dibangun pada masa keemasan Kekaisaran Ottoman.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya upaya Pemerintah Turki menggelar operasi "anti-teror" terhadap Negara Islam (IS) dan milisi Kurdi di wilayah selatan negeri itu.
Partai Front Pembebasan Rakyat Revolusioner Marxist (DHKP-C) yang terlarang pernah mengklaim serangan sejenis terhadap Istana Dolmabahce pada 1 Januari lalu.
Saat itu, dua buah granat dilemparkan ke arah tentara yang menjaga tempat itu. Beruntung kedua granat itu tak meledak sehingga tak mengakibatkan korban.
Istana Dolmabahce, salah satu istana besar Khilafah utsmani sekaligus tempat pendiri Turki modern dan peruntuh Khilafah Utsmani, Mustafa Kemal Ataturk yang meninggal dunia pada 1938, adalah salah satu daya tarik wisata utama Istanbul.
Sebagian istana itu dibuka untuk umum, tetapi sisi lain istana digunakan sebagai ruang resepsi dan kantor PM Turki Ahmet Davutoglu. (Sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1UTQvxK
Post Comment
Tidak ada komentar: