Insiden penembakan yang terjadi di Tunisia, mengincar wisatawan asing khususnya warga Inggris. Akibatnya, wisatawan Inggris memutuskan untuk meninggalkan Tunisia.
Insiden yang menewaskan 40 orang itu, terjadi di di Hotel Riu Imperial Marhaba di Port El Kantaoui pada Jumat (26/6/2015).
Menurut Perdana Menteri Tunisia Habib Essid banyak dari warga asing yang tewas berasal dari Inggris. Eksodus warga Inggris dari Tunisia pun dimulai.
Biro wisata Thomson and First Choice mengirimkan 10 pesawat untuk mengevakuasi warga Inggris dari Tunisia. Diperkirakan jumlah mereka bisa mencapai 2.500 orang wisatawan yang harus diselamatkan.
"Kami mengucapkan simpati terdalam kepada keluarga dan rekan koran yang terkena imbas serangan ini. Tim bantuan khusus sudah tiba di Tunisia untuk membantu konsumen kami," ujar pihak Thomson, seperti dikutip Reuters, Sabtu (27/6/2015).
Menurut pihak Thomson, seluruh pelanggannya bisa mengubah pesanan ke Tunisia hingga 24 Juli 2015 mendatang.
Saksi mata menyebutkan fakta mengerikan dalam insiden tersebut. Mereka menyebutkan pelaku sengaja memilih target wisatawan asing dalam melakukan aksinya, sebagai balasan atas kebijakan pemerintahan mereka yang terus melakukan pembantaian di berbagai negri muslim.
Pelaku tampak tertawa serta melontarkan lelucon ketika memilih korbannya. Pelaku bahagia karena telah membalaskan sebagian dari kesakitan saudara-saudara mereka yang dibantai di Irak dan Afghanistan. Islamic State (IS) mengaku bertanggungjawab dalam kejadian ini dan memberikan pujian bagi pelaku.
(FJR /metrotv/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1HoC55H
Link: http://bit.ly/1HoC55H
Post Comment
Tidak ada komentar: