Pemerintah Pakistan nampaknya masih belum bisa mencari jalan keluar untuk mengatasi gelombang panas yang melanda wilayah mereka. Ini terlihat dengan semakin banyaknya korban tewas yang jatuh akibat cuaca ekstrim tersebut.
Melansir The Peninsula pada Minggu (28/6/2015), sudah lebih dari 1.000 warga Pakistan yang tewas akibat gelombang panas sejak pekan lalu. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah, mengingat belum ada perubahan cuaca berarti di negara tersebut.
Berdasarkan data pemerintah Pakistan, sudah 1.130 orang tewas akibat suhu yang bisa mencapai 45 derajat celcius tersebut. Sama seperti sebelumnya, Karachi menjadi kota terbanyak yang menyumbang angka kematian, dengan lebih dari separuh warga tewas berada di ibukota Pakistan tersebut.
Dokter Qaiser Sajjad dari Medical Association Pakistan di Karachi, mengungkap beberapa alasan mengapa banyak sekali warga di negaranya yang tewas akibat serangan gelombang panas itu. Menurutnya, kurangnya pengetahuan untuk menghalau gelombang panas menjadi faktor utama banyaknya warga yang tewas akibat panas ekstrim itu.
"Alasan utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat. Tidak ada yang tahu bagaimana mengatasi dalam keadaan situasi seperti ini," kata Sajjad. Kurangnya pasokan air menjadi alasan lain mengapa begitu banyak korban yang jatuh akibat gelombang panas. (Sindo/infoduniamiliter)
Post Comment
Tidak ada komentar: