Para aktivis Suriah mengatakan serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat mengenai satu kilang minyak di Suriah utara, Minggu (8/3), menewaskan 30 orang.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, yang menggunakan jaringan sumber di seluruh Suriah untuk melacak kekerasan di sana, mengatakan Negara Islam (IS) mengoperasikan kilang itu, dan korban yang tewas mencakup tentara penjaga dan pekerja.
Koalisi pesawat tempur yang mendukung militer Irak dan milisi syiah dalam serangannya untuk merebut wilayah itu dari pasukan IS, telah melakukan lebih dari 2.300 serangan udara di Irak dan Suriah sejak Agustus, menurut data dari Departemen Pertahanan Amerika.
Serangan-serangan tersebut mencakup satu serangan baru-baru ini untuk menanggapi permohonan pemerintah Irak akan pertolongan untuk melindungi tempat-tempat purbakala negara itu, yang telah menjadi sasaran penghancuran oleh militan dalam beberapa minggu ini.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan dalam pernyataan hari Minggu ia sangat marah oleh penghancuran tempat-tempat kebudayaan, termasuk tempat Warisan Dunia UNESCO di Hatra, Irak utara. IS beralasan bahwa mereka menghancurkan berhala warisan Assiria yang bertentangan dengan ajaran Islam. (VOA/INFODUNIAMILITER.COM)
Post Comment
Tidak ada komentar: