Serangan jet tempur Yordania yang membombardir Suriah sebagai balas dendam terhadap IS (Islamic State) telah membuat seorang sandera berkebangsaan Amerika tewas. Menurut kelompok pemantau SITE yang dikutip Reuters, sandera itu ditahan di sebuah bangunan yang diserang jet tempur Yordania.
Nama sandera Amerika yang telah terbunuh itu adalah Kayla Mueller.
Namun, pejabat Amerika Serikat di Washington belum bisa mengonfirmasi kebenaran kabar itu. "Saya tidak bisa mengonfirmasi laporan tersebut dengan cara apa pun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Hard. Ia menambahkan, "Kami mengakui memang ada sejumlah orang Amerika yang ditahan di luar negeri, termasuk oleh IS."
Ia mengaku tidak bisa mengatakan lebih jauh dari keterangan itu.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih, Bernadette Meehan juga mengatakan hal senada. Ia mengatakan, "Kami jelas sangat prihatin dengan laporan itu. Tapi saat ini kami belum melihat ada bukti yang menguatkan klaim IS itu."
Perwakilan keluarga sang sandera, Mueller juga mengaku tak tahu menahu soal klaim IS itu. Juru bicara Mueller mengatakan, keluarga belum mendapat informasi apa pun soal pernyataan IS bahwa kerabat perempuannya telah terbunuh.
Yordania semakin menjadi-jadi dalam Perang melawan IS setelah IS mengeluarkan video yang memperlihatkan eksekusi dengan cara membakar hidup-hidup pilot pesawat tempur Yordania, Muath al-Kasaesbeh, dalam sebuah kandang hitam. Yordania langsung berang. Dua tahanan militan, termasuk Sajida al-Rhisawi yang penting bagi IS, dieksekusi gantung.
Yordania juga mengirim jet tempur menyerang gudang amunisi dan kamp pelatihan IS. Amerika Serikat mengaku ikut mendukung serangan.
Sebelumnya, IS juga pernah mengeksekusi warga Inggris dan jurnalis Amerika dalam beberapa bulan terakhir. Sebelum pilot Yordania, IS juga memenggal sandera Jepang. Baik Yordania, As, Inggris, dan Jepang mereka semua terlibat dalam pembantaian di wilayah IS.
Post Comment
Tidak ada komentar: