Hampir 100.000 tentara Venezuela dilibatkan dalam 10 hari latihan militer besar-besaran, yang dilakukan untuk menghadapi ancaman dari Amerika Serikat (AS), setelah keputusan Washington menjatuhkan sanksi pada Venezuela.
Dikutip dari laman RT, Senin, 16 Maret 2015, Menteri Pertahanan Venezuela, Jenderal Vladimir Padrino Lopez, mengumumkan bahwa latihan militer yang dimulai Sabtu, 14 Maret, dirancang untuk membuat pasukan siap menjalankan misi.
Lopez menambahkan bahwa sanksi AS merupakan ancaman berbahaya bagi Venezuela, sehingga militer harus dalam kondisi siap untuk memperjuangkan kedaulatannya.
Presiden AS, Barack Obama, pekan lalu, mengeluarkan perintah eksekutif untuk memasukkan Venezuela, ke daftar ancaman keamanan nasional AS, serta menjatuhkan sanksi pada tujuh pejabat Venezuela.
Latihan militer Venezuela akan dipusatkan pada wilayah selatan Caracas dan wilayah-wilayah kilang minyak seperti pantai Karibia. Uji coba sistem pertahanan udara juga akan dilakukan dalam latihan.
Pada pidatonya di televisi, Presiden Nicolas Maduro memuji militer yang disebutnya sebagai jaminan terbaik untuk menjaga perdamaian bagi rakyat Venezuela.
"Jika sepatu boot imperialisme berani menyentuh tanah Venezuela yang suci, pada hari itu jika kita harus bertempur untuk harga diri bangsa. Kita akan melakukannya untuk perdamaian, kedaulatan dan integritas," kata Maduro. (one/viva/infoduniamiliter.com)
Post Comment
Tidak ada komentar: