NEW YORK - Laporan PBB menyatakan hampir semua masjid berjumlah 436 Republik Afrika Tengah telah dihancurkan oleh milisi Kristen, ungkap Duta Besar AS untuk PBB, Selasa, 17/3/2015.
Menurut Duta Besar AS untuk PBB tindakan biadab milisi Kristen menimbulkan kehancuran dan sangat 'mengerikan", ujarnya.
Samantha Power berbicara kepada wartawan setelah Dewan Keamanan melakukan kunjungna ke Republik Afrika Tengah (CAR) yang diamuk perang dan pembersihan yang dilakukan oleh milisi Kristen terhadap Muslim di wilayah itu.
Samantha menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan tidak adanya jaminan keamanan bagi Muslim, terutama dari Uni Eropa dan pasukan Perancis yang sudah menarik keluar dari CAR, dan pasukan penjaga perdamaian PBB masih belum efektif. Sehingga, membuat milisi Kristen semakin leluasa membantai dan menghancurkan seluruh milik Muslim di wilayah itu.
Setidaknya 5.000 orang telah tewas sejak Republik Afrika Tengah meledak menjadi kekerasan antara Krisrten dan Muslim, dan belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan Desember 2013. Hampir 1 juta penduduk CAR yang berpenduduk 4,5 juta telah mengungsi. Banyak dari mereka yang telah melarikan diri adalah Muslim.
Power mengatakan 417 masjid di negara itu telah hancur. Dia mengunjungi satu masjid yang tersisa lingkungan Muslim di ibukota, Bangui, dan menggambarkan penduduk sebagai "sangat ketakutan."
Beberapa wanita Muslim, takut meninggalkan rumahnya sambil mengenakan cadar mereka, memilih untuk melahirkan di rumah mereka, bukan rumah sakit, kata duta besar.
Pasukan penjaga perdamaian PBB, Perancis dan Uni Eropa telah mencoba untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh milisi Kristen, tapi hanya sedikit yang dilakukannya. Menurut Power mengatakan kekuatan pasukan Uni Eropa hanya sekitar 750 tentara, dan meninggalkan Republik Afrika Tengah selama akhir pekan, tak lama setelah kunjungan Dewan Keamanan.11!
Hampir satu juta dari Republik Afrika Tengah 4,5 juta penduduk telah mengungsi. "Itu tidak memadai pasukan Uni Eropa," katanya. Sementara itu, pasukan Prancis telah mengumumkan "penarikan seluruh pasukannya" pada akhir tahun ini seakan memberikan kesempatan untuk membantai habis umat islam.
Pasukan penjaga perdamaian PBB sekitar 80 persen dari kekuatan yang direncanakan sekitar 10.000, kata Power. Sekjen PBB bulan lalu meminta tambahan pasukan lebih 1.000 penjaga perdamaian, kata Power mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, tapi permintaan itu "sangat tidak diperhatikan", tambahnya.
Republik Afrika Tengah telah diguncang oleh konflik antara Kristen dan Muslim.
Uni Eropa sengaja membiarkan milisi Kristen dan sekutunya menghancurkan Muslim di wilayah itu. Milisi Kristen tak segan-segan menghacurkan seluruh masjid di Afrika Tengah, dan bahkan sekolah-sekolah pun ikut dibakar habis. (Al-mustaqbal/infoduniamiliter.com)
Post Comment
Tidak ada komentar: