Seorang pria kulit putih bersenjata melakukan penembakan massal di sebuah gereja komunitas kulit hitam terkenal di Charleston, South Carolina, Amerika Serikat (AS). Dalam aksinya pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis (18/6/2015), pria bersenjata itu menembak delapan orang.
Kedelapan orang yang ditembak dilaporkan belum tewas, tapi mengalami luka-luka. Polisi hingga kini belum memberikan konfirmasi atas penembakan massal di Gereja Emanuel Africa Methodist Episcopal tersebut.
Pria kulit putih bersenjata itu diketahui megenakan rompi anti-peluru. Polisi sedang melakukan peburuan besar-besaran terhadap pelaku.
Para saksi mata menyatakan, pelaku adalah pria berkulit putih bersih berusia sekitar 21 tahun. Pelaku mengenakan pakaian abu-abu, kaus berkerudung, celana jeans biru, dan sepatu bot Timberland.
Sementara itu, seorang pejabat setempat kepada CNN mengatakan bahwa ada beberapa korban jiwa. Pejabat itu menyebut ada beberapa jenazah tak dikenal di dalam geraja.
Polisi semula menangkap seorang pria yang cocok dengan deskripsi yang diutarakan para saksi. Namun, pria itu dibebaskan. Departemen Kepolisian Charleston menulis di Twitter bahwa pria itu bukan pria bersenjata yang diburu polisi.
Pendeta lokal, Thomas Dixon, menggambarkan insiden penembakan massal itu sebagai “adegan sangat buruk”. “Ternyata orang tersebut baru saja memasuki gereja dan melepaskan tembakan. Mereka (polisi) masih mencari tersangka,” katanya.
Para polisi bersenjata berat dan helikopter kini siaga di luar gereja. Setidaknya enam ambulans terlihat di lokasi penembakan.
Pihak Gereja Emanuel AME yang juga dikenal dengan sebutan “Mother Emanuel” melalui situsnya menyatakan para jemaat gereja itu adalah para warga kulit hitam di dari Baltimore, Maryland.
(mas/sindo/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: