Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Kementerian Pertahanan China mengkonfirmasi telah melakukan uji coba keempat pesawat siluman hipersonik Wu-14 yang bisa mengirim senjata nuklir. Amerika Serikat (AS) menyebut langkah China itu sebagai manuver ekstrem.

Uji coba keempat pesawat siluman berkecepatan luar biasa itu dilakukan pada tanggal 7 Juni 2015. Itu adalah uji coba keempat dalam 18 bulan.

”Penelitian ilmiah yang dijadwalkan dan eksperimen di wilayah kita berjalan normal, dan tes tersebut tidak ditargetkan pada negara dan untuk tujuan tertentu,” kata pihak Kementerian Pertahanan China, semalam, ketika menanggapi laporan uji coba pesawat siluman hipersonik yang diterbitkan Free Beacon, pada Kamis pekan lalu.

Pesawat siluman super canggih itu dapat melesat hingga 10 kali kecepatan suara atau 12,231.01 kph.

Sementara itu, Pemerintah AS melalui para pejabat intelijennya menganggap China sudah bermanuver ekstrem. Uji coba pesawat siluman hipersonik oleh China bertepatan dengan dengan kunjungan Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China, Fan Changlong ke Washington.

Fan akan mengunjungi AS selama seminggu.”Peluncuran (pesawat siluman hipersonik) itu untuk meningkatkan nilai tawar di meja perundingan ketika ia berurusan dengan mitra AS-nya,” kata Antony Wong, pengamat militer yang berbasis di Macau kepada South China Post, Senin (15/6/2015).

Fan telah mengadakan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter pada hari Jumat ppekan lalu. Charter mendesak China untuk menghentikan reklamasi pulau di Laut China Selatan, serta menekan China agar berhenti melakukan militerisasi di kawasan sengketa itu.

Tapi, China justru balik menekan AS agar tidak melakukan kegiatan militer di kawasan Laut China Selatan. Menurut Fan, kawasan Laut China Selatan adalah wilayah kedaulatan Beijing dan negaranya berhak melakukan apa pun di sana.

Analis militer di China, Profesor He Qisong, pakar kebijakan pertahanan di Universitas Shanghai menilai langkah China melakukan uji coba pesawat siluman hipersonik Wu-14 merupakan reaksi atas langkah AS yang telah menerbangkan pesawat mata-mata di atas Laut China Selatan bulan lalu.

”Wu-14 dirancang untuk menembus sistem pertahanan rudal AS, yang berarti Kementerian Pertahanan China mampu mempertahankan kedaulatan wilayahnya. Tapi ini seperti halnya tes penangkal nuklir. Baik China maupun AS ingin menyatakan perang atas isu Laut Cina Selatan,” kata He Qisong.
(mas/infoduniamiliter )

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top